Ada Budaya Indonesia di 5 Animasi Lokal Ini, Cocok untuk Edukasi Anak

Karya animasi Indonesia yang paling dikenal adalah Adit & Sopo Jarwo serta Nussa. Selain dua judul tersebut, juga ada serial animasi lokal yang menyelipkan unsur pariwisata dan budaya Indonesia ke setiap jalan ceritanya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi proses pengerjaan membuat animasi. (Dok: Enspire)
Ilustrasi proses pengerjaan membuat animasi. (Dok: Enspire)

Liputan6.com, Yogyakarta - Saat ini, banyak film atau serial animasi yang edukatif untuk anak-anak. Bahkan, beberapa di antaranya memuat budaya Indonesia.

Karya animasi Indonesia yang paling dikenal adalah Adit & Sopo Jarwo serta Nussa. Selain dua judul tersebut, juga ada serial animasi lokal yang menyelipkan unsur pariwisata dan budaya Indonesia ke setiap jalan ceritanya.

Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut animasi lokal yang menampilkan budaya Indonesia:

1. Ako dan Laut

Ako dan Laut mengangkat kisah dari pesisir pantai Timur Indonesia. Ako merupakan jagoan laut berdarah Maluku kelahiran Jakarta. Ia bersama teman-temannya kerap melakukan petualangan sambil bermain di sekitar pantai.

Hal yang membuat tontonan ini menarik adalah berbagai hal menyenangkan yang ditemui Ako di setiap petualangannya. Animasi ini juga kerap menyelipkan ilmu pengetahuan tentang pariwisata Indonesia, seperti memasukkan unsur-unsur atau ciri khas dari kawasan pantai-pantai di Maluku hingga pemilihan judul yang tetap menyelipkan wisata di Maluku.

2. Desa Timun

Animasi yang tak kalah menarik adalah Desa Timun. Berbeda dengan animasi lainnya, Desa Timun merupakan animasi wayang (aniwayang) pertama di Indonesia.

Desa Timun merupakan karya Daud Budi Surya Nugraha yang berkisah tentang keseharian tiga anak kancil bernama Cila, Cili, dan Cilo. Setiap tokoh memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Animasi lokal ini pernah masuk nominasi Film Animasi Pendek Terbaik FFI 2022. Desa Timun juga berhasil meraih penghargaan KINEKO International Film Festival 2022. 

 

Hip Hip Kido

3. Hip Hip Kido

Satu lagi animasi yang berbeda, yakni Hip Hip Kido. Animasi ini menampilkan tokoh dalam bentuk puppet atau boneka.

Hip Hip Kido berkisah tentang keluarga Kido yang diambil dari cerminan keluarga Indonesia. Animasi ini menceritakan tentang kakak beradik bernama Kimi dan Aldo yang tinggal bersama kakek mereka Pak Haji dan Bang Bawor.

4. Rana Uko

Rana Uko merupakan serial animasi yang mengangkat kisah yang berasal dari daerah Muaro Jambi. Serial ini menggambarkan kehidupan warga lokal di sana.

Rana Uko dikemas dengan sangat apik dan menghibur. Serial ini mengisahkan perjalanan waktu Sactya dan Tria.

Sactya adalah seorang anak dengan kekuatan magis yang hidup pada 3.000 Sebelum Masehi (SM), sedangkan Tria adalah seorang gadis kecil yang berasal dari 2045. Mereka melakukan perjalanan waktu untuk menyelamatkan kawasan Kompleks Candi Muaro Jambi dari tangan musuh. 

5. Si Aa dan Sactya

Si Aa dan Sactya adalah animasi keluaran RANS Animation Studio. Animasi ini berkisah tentang perjalanan si Aa dalam mencari 13 batu Nusantarans.

Menariknya, serial animasi Indonesia ini menyelipkan banyak budaya-budaya lokal Indonesia, salah satunya karapan sapi. Ini menjadi cara baru dan kreatif untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda.

 

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya