Dua Nama Kandidat Calon Wali Kota Semarang Terpopuler Selain Petahana

Hasil survei The Semarang Institute menyebutkan adanya kuda hitam yang merupakan nama baru muncul di masyarakat. Siapa?

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 23 Agu 2024, 20:38 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 20:38 WIB
Pilwakot Semarang
Agustina Wilujeng Pramesti, politisi PDI Perjuangan. Akan jadi kuda hitam Pilwakot Semarang? Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Semarang - PDI Perjuangan Kota Semarang belum mengumumkan calon Wali Kota dalam gelaran Pilwalkot Semarang mendatang. Namun hasil survei lembaga The Semarang Institute merilis nama baru yang bahkan tidak memasang baliho atau spanduk.

Menurut Iskandar, Direktur Eksekutif The Semarang Institute, pihaknya menggelar survei mulai tanggal 1-17 Agustus 2024. Ia mengaku menyebar surveyor untuk bertanya langsung ke masyarakat.

"Jadi kami mencoba memetakan isu yang berkembang di masyarakat. Kami mengambil sampel di 177 kelurahan, dan masing-masing kelurahan kami ambil 10 responden secara acak," kata Iskandar.

Berdasarkan hasil survei tersebut, untuk popularitas saat ini ditempati Wali Kota Semarang Mbak Ita dengan angka 87,2%. Yoyok Sukawi yang didukung 6 partai politik ada di peringkat dua. Responden yang mengenal Yoyok mencapai 67,4%. 

"Yang agak mengagetkan adalah politisi PDIP. Ia dikenal hingga 58,7% warga. Padahal ia bukan anggota DPR RI dari Dapil Semarang. Ini anomali. Ada apa? Dia juga tidak memasang baliho atau spanduk," katanya.

Capaian Agustina Wilujeng ini menempatkannya di posisi ketiga.

Sedangkan di peringkat keempat ada Dico Ganinduto dengan raihan 42%. Dico Ganinduto adalah putra dari politisi Golkar Dito Ganinduto.

Kok jumlahnya lebih dari 100%?

"Karena memang dalam kuesioner kami, tak memberi pilihan, namun responden kami minta menulis 3 nama politisi yang layak memimpin Semarang," kata Iskandar.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Wali Kota incumbent memilih batal maju kontestasi. 

Kandang Banteng

Yoyok
Ketua DPD PKS Kota Semarang, Suharsono, menandatangani dukungan kepada Yoyok Sukawi sebagai calon Wali Kota Semarang. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Iskandar menyebut bahwa alasan warga mengenal Yoyok karena faktor ayahnya yang pernah menjadi Wali Kota Semarang dua periode. Selain itu juga karena Yoyok Sukawi adalah CEO PSIS.

"Untuk Agustina Wilujeng, responden mengetahui dari orang lain yang aktif di partai politik. Sedangkan untuk Dico, ia dikenal karena banyaknya spanduk dan baliho," kata Iskandar.

Iskandar belum merinci tingkat keterpilihan atau elektabilitas nama yang sudah muncul. Data itu baru dianalisa dan diproses.

"Kami melakukan survei agak berbeda. Kami tak memberi pilihan jawaban, namun responden diminta menuliskan sendiri. Untuk tingkat keterpilihan dan faktor diterima semua pihak, datanya masih kami olah," katanya.

Ditambahkan, dengan konstelasi politik saat ini dimana warga banyak yang kecewa dengan Jokowi, diperkirakan Semarang akan tetap menjadi Kandang Banteng.

"Jika Agustina Wilujeng mendapat rekomendasi dan optimal berkampanye, tak menutup kemungkinan ia akan menjadi Kuda Hitam. Capaian saat ini adalah dia belum melakukan apa-apa termasuk memasang baliho dan spanduk sosialisasi," katanya.

Diperkirakan Semarang masih akan menjadi kandang Banteng. Agustina Wilujeng adalah anggota DPR RI dan duduk di Komisi X, sama dengan Yoyok Sukawi.

Saat ini menjabat sebagai Bendahara Umum DPD PDIP Jawa Tengah. Dalam kontestasi Pilpres 2024, Agustina dipercaya sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) di Jawa Tengah.

Ia bertugas memimpin strategi dan kampanye untuk mendukung kemenangan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP di tingkat provinsi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya