Penebang Kayu Hutan Diterkam, BBKSDA Riau: Lokasi Perlintasan Harimau

BBKSDA Riau menyatakan lokasi harimau terkam penebang kayu hutan di Kabupaten Siak berada di daerah perlintasan dan masuk kantong harimau Semenanjung Kampar.

oleh M Syukur diperbarui 05 Sep 2024, 22:42 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 22:31 WIB
BBKSDA Riau dan pihak terkait membesuk penebang kayu yang diterkam harimau sumatra di hutan rawa di Kabupaten Siak.
BBKSDA Riau dan pihak terkait membesuk penebang kayu yang diterkam harimau sumatra di hutan rawa di Kabupaten Siak. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengirim Tim Wildlife Rescue Unit ke Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Ini menyusul serangan harimau sumatra terhadap warga bernama Jon Hendri yang masuk ke hutan rawa.

Harimau terkam penebang kayu itu terjadi pada Rabu siang, 4 September 2024. Jon Hendri diserang harimau ketika istirahat sehingga menderita luka cakaran serius di kepala bagian belakang.

Setelah tim mengumpulkan informasi di lapangan, Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan menyatakan lokasi serangan berada di habitat harimau sumatra.

"Lokasi itu berada di areal penggunaan lain di sempadan sungai rawa dan bagian dari jelajah harimau pada kantong harimau sumatra Semenanjung Kampar," kata Genman, Kamis siang, 5 September 2024.

BBKSDA Riau telah berkoordinasi pemerintah desa, badan penanggulangan bencana daerah setempat, TNI dan Polri. Selanjutnya, menjenguk korban ke rumahnya menyampaikan keprihatinan.

"Selanjutnya akan dilakukan pemasangan kamera jebak atau pengintai pada lokasi kejadian dan sekitarnya untuk mengidentifikasi harimau," jelas Genman.

BBKSDA menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang mitigasi untuk menghindari interaksi negatif dengan satwa liar, khususnya harimau sumatra.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diminta Beradaptasi

Petugas meminta masyarakat tidak menahan diri dan tidak bertindak anarkis terhadap harimau karena termasuk satwa dilindungi undang-undang.

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan rawa, khususnya kantong harimau, agar beradaptasi dengan keberadaan si Datuk Belang. Caranya menghindari aktivitas sendirian di hutan.

"Jangan beraktivitas ketika waktu harimau aktif yaitu pada malam hari, kemudian tidak memburu pakan harimau, semoga kedepannya tidak ada lagi serangan," ujar Genman.

Sebelumnya, Jon Hendri diterkam ketika masuk bersama 8 temannya ke hutan rawa. Mereka membuat kelompok dan mencari kayu mahang untuk ditebang.

Siang hari, Jon Hendri beristirahat dan duduk di semak-semak serta berpisah dari kelompoknya. Saat itulah, harimau menerkam Jon Hendri dari belakang hingga melumpuhkannya ke tanah.

Ketika harimau ingin menggigitnya lagi, dua teman Jon Hendri datang setelah mendengar teriakkan minta tolong. Kedua temannya mengusir harimau lalu membawa Jon Hendri ke klinik terdekat.

Akibat kejadian itu, kepala bagian belakang Jon Hendri dan punggungnya terdapat luka cakaran dan terkaman. Jon Hendri mendapatkan beberapa jahitan kemudian diperbolehkan pulang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya