6 Bendera Bersejarah yang Tak Lagi Digunakan

Bendera, baik untuk suatu negara atau wilayah, mewakili budaya, nilai, dan keseluruhan kepentingannya. Meski demikian, ternyata ada beberapa bendera tidak digunakan lagi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Sep 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 05:00 WIB
Presiden Amerika Serikat George Bush dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev
Presiden Amerika Serikat George Bush dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev (Foto:Historia)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bendera merupakan identitas suatu negara yang sangat dihormati oleh rakyatnya. Banyak orang yang menunjukkan kebanggaan, persatuan, dan identitas diri dengan menunjukkan bendera negaranya.

Bendera, baik untuk suatu negara atau wilayah, mewakili budaya, nilai, dan keseluruhan kepentingannya. Meski demikian, ternyata ada beberapa bendera tidak digunakan.

Mengutip dari Nerdable, berikut enam bendera bersejarah yang tak lagi digunakan:

1. Uni Soviet

Bendera Uni Republik Sosialis Soviet atau Uni Soviet memiliki desain warna merah dengan simbol komunis berupa palu dan arit di bagian kiri atas. Selain itu, pada bagian atas simbol tersebut juga terdapat bintang berukuran kecil.

Bendera ini sangat umum digunakan selama Revolusi Rusia dan telah menjadi simbol populer untuk mendukung komitmen ideologis dalam menempatkan semua otoritas di tangan pekerja dan petani. Identitas ini dikaitkan dengan gerakan dan protes sosialis di seluruh Eropa dan diadopsi sebagai bendera resmi Komune Paris pada 1871.

Namun, setelah kekuatan Marxisme-Leninisme menang, bendera tersebut menjadi erat kaitannya dengan gerakan komunis. Bendera bersejarah ini kemudian dilepaskan pada 1991 setelah pembubaran Uni Soviet.

2. Kekaisaran Romawi Suci

Meskipun bukan bendera nasional, bendera Kekaisaran Romawi Suci pernah menjadi salah satu bendera bersejarah pada masanya. Bendera ini menampilkan elang hitam dengan latar belakang emas.

Pada akhir abad ke-13, cakar dan paruh elang di bendera tersebut berwarna merah. Selanjutnya, selama abad ke-14, bendera tersebut menampilkan elang berkepala dua.

Ketika Napoleon Bonaparte mendeklarasikan Kekaisaran Prancis Pertama, Kaisar Francis II yang merupakan Kaisar Romawi Suci terakhir menyatakan wilayah pribadinya sebagai Kekaisaran Austria pada 1804. Ia kemudian membawa warna bendera tersebut ke Austria.

Namun, pasukan Napoleon memaksa pembubaran pada 1806 yang menyebabkan bendera tidak lagi digunakan. Kemudian bendera Austria tetap mempertahankan warna hingga 1918.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hong Kong (1871-1997)

3. Hong Kong (1871-1997)

Saat ini, bendera Hong Kong dilambangkan dengan lima kelopak putih di bagian tengah bendera berwarna merah. Desain tersebut disetujui pada 1996.

Namun pada era antara 1871 dan 1996, bendera yang digunakan adalah Blue Ensign dengan lambang Hong Kong di atas cakram putih. Saat itu, bendera tersebut dijuluki dengan nama bendera Hong Kong Inggris karena kemiripannya dengan bendera Inggris.

Hong Kong kemudian mengubahnya setelah hibah dari College of Arms pada 1959 dengan persetujuan Ratu Elizabeth II. Bendera lama Hong Kong kehilangan status resminya pada 1997.

4. Jerman Timur

Sangat mirip dengan bendera Jerman, bendera bersejarah ini adalah bendera nasional resmi Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur yang digunakan selama 1959-1990.

Pembentukan Jerman Barat terjadi ketika hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat mulai memburuk dan ketiga Sekutu Barat mulai menggabungkan zona mereka. Desain benderanya berasal dari Republik Weimar dengan simbolisme komunis yang akhirnya dilarang sebagai simbol inkonstitusional dan kriminal di Jerman Barat dan Berlin Barat. Itu disebut sebagai Spalterflagge (bendera separatis) sampai akhir 1960-an.

5. Afrika Selatan

Saat ini, bendera Afrika Selatan bergambar pita horizontal merah dan biru dengan garis hijau berbentuk 'Y'. Pada sisi kiri desain tersebut membentuk segitiga hitam dan emas.

Sebelum menggunakan bendera tersebut, pada era sekitar 1928-1994, Afrika Selatan hanya menggunakan bendera oranye, biru, dan putih. Pada masa itu, bendera mereka juga berisi bendera Inggris, bendera Negara Bebas Oranye, dan bendera Republik Afrika Selatan di tengahnya.

Bendera bersejarah itu ada ketika wilayah tersebut berada di bawah pemerintahan Afrika Selatan dan didasarkan pada bendera Pangeran Belanda. Sejak dihapus, bendera yang saat ini menuai kontroversi. Beberapa orang melihatnya sebagai simbol sejarah, sementara yang lain melihatnya sebagai simbol apartheid dan supremasi kulit putih.

6. Konfederasi Amerika

Bendera bersejarah yang tidak lagi digunakan tetapi masih terlihat hingga hari ini adalah bendera Konfederasi Amerika. Ada beberapa nama berbeda untuk menyebutnya.

Penggunaan bendera ini berlangsung dari 1861 hingga 1865. Bendera itu diadopsi selama Perang Saudara, Setelah Pertempuran Pertama Bull Run, sebuah petisi untuk bendera pertempuran pun dibuat yang akhirnya membawa versi Southern Cross.

 

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya