Liputan6.com, Palembang - Duka mendalam dirasakan Ransum, warga Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel). Dia harus kehilangan istri beserta calon bayi yang dikandung istrinya secara bersamaan.
Saat Ransum dan istrinya sedang menyadap karet di SP 5 HTI Desa Trianggun Jaya Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas Sumsel, Minggu (8/9/2024) pagi, mereka tiba-tiba didekati oleh segerombol gajah liar bertubuh besar.
Karsini yang sedang hamil lima bulan, langsung diserang gerombolan gajah liar dari arah belakang. Tubuh korban dibanting dan diinjak-injak gajah liar tersebut, hingga mengalami luka di bagian perut dan pinggang. Bahkan, kandungan korban hingga bergeser ke arah kiri perut.
Advertisement
Baca Juga
Ada sekitar 15 belas ekor gajah liar yang menyerang korban. Suami korban yang berada tak jauh dari lokasi, berusaha mengusir gerombolan gajah liar tersebut. Karena tubuh gajah tersebut besar, Ransum tak berdaya untuk menyelamatkan istrinya.
Menurut Kapolsek Muara Lakitan Musi Rawas M Karim, korban tak sempat melakukan perlawanan karena tubuh mamalia tersebut sangat besar. Lokasinya berjarak sekitar 3-4 jam perjalanan darat dari Polsek Muara Lakitan.
Setelah gerombolan gajah liar itu pergi, suami korban baru bisa mendekati istrinya yang sudah sekarat.
“Dari pengakuan suami korban, istrinya tak sempat melakukan perlawanan karena kejadian itu sangat cepat,” ucapnya, Selasa (10/9/2024).
Setelah gerombolan gajah liar itu pergi, Ransum berusaha menyelamatkan nyawa istrinya. Dia menggendong tubuh istrinya ke arah pemukiman warga dan meminta pertolongan. Sayangnya, nyawa korban tidak bisa tertolong lagi.
Jenazah ibu hamil yang diserang gajah liar tersebut, langsung diserahkan ke pihak keluarga dan dibawa ke Betung Banyuasin untuk dimakamkan.
Korban Ibu Hamil
Karim sering mendengar laporan dari warga terkait gerombolan gajah liar yang cukup meresahkan. Namun, baru kali ini, gajah-gajah liar tersebut menyerang warga sekitar, apalagi korban yang tewas adalah ibu hamil.
Kepala BKSDA Sumsel Wilayah II Lahat Yusmono mengucapkan belasungkawa atas musibah yang dialami korban. Karena kejadian tersebut sudah di luar kehendak manusia.
“Ajal hanya Allah SWT yang tahu. Kita sudah turunkan tim untuk melakukan pengecekan di lapangan,” ungkapnya.
Dia membenarkan jika tempat kejadian perkara (TKP) berada di jalur jelajah gajah liar. BKSDA Sumsel juga akan mengundang pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan permasalahan tersebut.
Salah satunya memanggil perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), karena lokasinya berada di wilayah kelola perusahaan tersebut.
“Terutama PT MHP, kita akan mendiskusikan penanganan gajah liar di landscape tersebut,” ungkapnya.
Advertisement