Mabuk dan Tabrak Warga hingga Tewas, Polisi di Sikka Terancam Dipecat

Marselinus mengalami pendarahan pada telinga kiri dan hidung, patah tulang pada kaki kiri, dan tidak sadarkan diri

oleh Ola Keda diperbarui 15 Sep 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2024, 03:00 WIB
Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata saat mendatangi rumah korban (Liputan6.com/Ola Keda)
Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata saat mendatangi rumah korban (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Sikka - Anggota Polres Sikka Aiptu Hendrikus Endi menabrak pejalan kaki hingga tewas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/9/2024).

Korban Marselinus Palea (57) merupakan warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Kasubdi PIDM Humas Polres Sikka Ipda Yermi Soludale mengatakan kejadian bermula saat Hendrikus mengendarai motor CBR berpelat EB 6636 BR datang dari arah barat (Maumere) hendak menuju ke arah timur (Lokaria).

Diduga Hendrikus dalam kondisi mabuk miras.

Sesampainya di tempat kejadian, Hendrikus menabrak Marselinus Palea yang saat itu menyeberang dari arah utara.

Akibat kejadian itu, Hendrikus dan Marselinus mengalami luka-luka dan di bawa ke RSUD dr. T.C. Hillers Maumere untuk mendapatkan perawatan medis. Hendrikus mengalami memar pada mata kiri, luka lecet pada kaki kiri dan kanan, pendarahan pada telinga kiri serta luka robek pada dahi.

Sementara Marselinus mengalami pendarahan pada telinga kiri dan hidung, patah tulang pada kaki kiri, dan tidak sadarkan diri.

"Setelah dirawat, pejalan kaki dinyatakan meninggal dunia," katanya.

 

 

Simak Video Pilihan ini:

Kapolres Minta Maaf

Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata didampingi Wakapolres Sikka Kompol Ruliyanto J. P. Pahroen mengunjungi keluarga Marselinus, Jumat (6/9/2024).

Kunjungan ke keluarga almarhum Marselinus merupakan wujud empati Polres Sikka. Kunjungan tersebut sekaligus permintaan maaf institusi atas kecelakaan yang terjadi.

"Kami atas nama institusi Polri, khususnya Polres Sikka, sangat menyesali kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Kami juga turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah ini," ujar Hardi.

Hardi menegaskan tindakan salah satu anggota Polres Sikka tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh institusi Polri. Ia memastikan proses hukum berjalan dengan transparan dan adil.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Kami akan terus mendampingi dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban," tandas Kapolres Sikka.

 

Terancam Dipecat

Pasca-kejadian ini, istri korban, Maria Kosmiati mendatangi Seksi Propam Polres Sikka guna melaporkan kasus kecelakaan yang menewaskan suaminya, Selasa (10/9/2024).

Keluarga korban langsung diterima oleh Kasie Propam Polres Sikka, Iptu Frans Somba Say.

Kasubsi PIDM Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale mengaku telah memberikan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) ke keluarga korban sebagai pelapor.

Setelah menerima laporan, Propam Polres Sikka langsung membuat surat perintah investigasi dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan pelapor.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku," ujar Ipda Yermi.

Menurutnya, Aiptu Hendrikus Endy disangkakan pasal 12 ayat 1 PP nomor 1 tahun 2003 dan atau pasal 13 ayat 1 PP nomor 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri Jo Pasal 8 huruf C ke1 tetang Kode Etik Kepribadian sesuai Perpol nomor 7 Tahun 2002.

"Sangat bisa (dipecat) sesuai dengan pasal yang disangkakan kepada terduga pelaku," ujarnya.

Sedangkan untuk pelanggaran hukum pidana akan ditangani unit Laka Satuan Lantas Polres Sikka lewat persidangan umum di Pengadilan.

"Propam sudah beri peringatan tegas kepada seluruh anggota Polri tanpa terkecuali agar tidak mengkonsumsi minuman keras pada saat menggunakan kendaraan, baik dalam dinas maupun tidak dinas. Jika ditemukan, akan ditindak tegas," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya