Keberlanjutan dan Polemik Program Pemerintah Kalteng Jelang Pilkada

Menjelang pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah, berbagai kegiatan pemerintah provinsi seperti pameran UMKM, pasar murah, dan acara keagamaan meningkat tajam di daerah-daerah dengan jumlah pemilih terbesar hingga memicu spekulasi tentang penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan politik.

oleh Roni Sahala diperbarui 18 Sep 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 19:00 WIB
Pemprov Kalteng
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran berpidato dalam acara Gebyar UMKM di Kota Sampit, Kotawaringin Timur didampingi wakilnya Edy Pratowo dan Agustiar Sabran, Jumat (6/9/2024). Agustiar adalah kakak kandung Sugianto dan dia maju sebagai bakal calon gubernur Kalteng bersama Edy Pratowo. (Liputan6.com/MMC Kalteng)

Liputan6.com, Palangka Raya - Setelah Agustiar Sabran dan Edy Pratowo mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), kegiatan pemerintah provinsi jadi sangat banyak. Mereka mengadakan berbagai acara seperti pameran UMKM, pasar murah, konser musik, senam bersama, dan acara shalawat di banyak tempat.

Di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang memiliki 303.608 pemilih, atau terbesar di Kalteng, pemerintah menggelar Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Acara itu dibuka oleh gubernur petahana Sugianto Sabran didampingi wakilnya Edy Pratowo. Juga hadir Agustiar Sabran yang tidak lain adalah kakak kandung dari Sugianto Sabran di atas panggung, Jumat (6/9/2024).

Selain Gebyar UMKM, Pemprov Kalteng juga melaksanakan pasar murah dan memberikan 3000 paket sembako senilai Rp 195.500 berisi beras, minyak goreng dan gula kepada mahasiswa juga driver ojek online.

Malamnya, acara dilanjutkan dengan Tour Konser "Isen Mulang" dengan penampil utama Ada Band dan artis-artis lokal. Dikutip dari Multimedia Center Pemprov Kalteng, acara itu juga dihadiri Agustiar Sabran, Anggota DPR RI Dapil Kalteng yang juga Ketua DAD Kalteng beserta istri Thisia Halijam.

Kemudian kegiatan bergerak ke Kabupaten Kapuas yang memiliki DPT sebanyak 297.976 pemilih, atau kedua di Kalteng. Sugianto Sabran bersama Edy Pratowo membuka Gebyar UMKM Wilayah Tengah bertempat di Stadion Panunjung Tarung, Kamis (12/9/2024).

Pada malamnya, acara kemudian dilanjutkan dengan Kalteng Bershalawat yang menghadirkan Al Mukarram Habib Ali Zainal Abidin Assegaf. Di acara tersebut Edy Pratowo kemudian berpidato mengenai pencapaian yang telah dia dan Sugianto Sabran capai.

Sementara itu, Sugianto Sabran dalam sambutannya menyampaikan tentang keberlanjutan dan pentingnya masyarakat untuk berbondong-bondong ke TPS pada 27 November 2024 mendatang.

"Insya Allah ada hubungannya dari Tahrim (nama Kota di Yaman) datang ke Kalteng, mendoakan Kalteng Berkah. Setuju...?" kata Sugianto Sabran sambil tersenyum kepada warga yang hadir.

Untuk diketahui, jargon keberlanjutannya "Kalteng Berkah" nyaring disuarakan oleh Agustiar Sabran bersama Edy Pratowo. Rangkaian acara pun tak selesai di situ, beberapa kegiatan seperti konser musik, pasar murah, Pagelaran Seni Jambore Potensi dan Sumber Daya Kesejahteraan Sosial dan lain-lain digelar di berbagai titik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dibantah

Warga Kapuas
Warga mendengarkan pidata Edy Partowo saat membuka Pasar Murah di Kantor Camat Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Jumat (13/9/2024). (Liputan6.com/MMC Kalteng).

Edy Pratowo ketika ditanya wartawan mengatakan, program pasar murah memang sudah diagendakan dan bukan penyalahgunaan jabatan untuk mendorong elektabilitas menjelang pemilihan.

"Program itu sudah berjalan tiga tahun untuk memulihkan ekonomi setelah Covid-19, jadi bukan penyalahgunaan jabatan," tegas Edy.

Edy menjelaskan program Pemprov Kalteng sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Ia juga mengungkapkan, Pemprov Kalteng rutin melakukan rapat koordinasi dengan Kemendagri.

"Kami diberitahu, pasar murah bisa menjadi salah satu instrumen untuk mengendalikan inflasi, apalagi dengan situasi global saat ini seperti perang Rusia-Ukraina dan perang di Gaza," ucapnya.

Menurut Edy, spekulasi tersebut merupakan hal yang biasa, ia mengimbau agar pihak-pihak yang memiliki spekulasi negatif untuk turut membantu masyarakat.

Meski menjadi bakal calon wakil gubernur, Edy menegaskan bahwa hingga saat ini ia masih aktif menjalankan tugas sebagai wakil gubernur dan tidak mencampuradukkan kegiatan dinas dengan urusan politik.

"Kalau memang ada hal seperti itu bantu masyarakat juga lah, bantu rakyat dengan mengadakan hal yang sama, tapi dengan dana pribadi, kalau program pasar murah itu memang kegiatan dinas tidak ada yang mencampuradukkan dengan politik," kata Edy.

Sementara itu, Sugianto Sabran dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Orientasi Anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Kalteng, menegaskan mendukung yang melanjutkan pembangunan dan programnya.

“Contohnya, Pak Nadalsyah dan Supian Hadi ingin melanjutkan saya pasti dukung yang melanjutkan," kata Sugianto, Selasa (17/9/2024).

Pernyataan Sugianto itu kemudian disambut tepuk tangan dari sejumlah anggota DPRD kabupaten/kota se-Kalteng.

Lalu, Sugianto melanjutkan, jika dirinya tak ingin program dan pembangunan yang sudah terlaksana selama menjabat tidak dilanjutkan Gubernur selanjutnya.

"Kalau rumah sakit yang saya bangun sudah jadi terus mau diubah, kan saya tidak mau, otomatis saya mendukung yang melanjutkan, jadi yang ingin mengubah jangan marah dengan yang ingin melanjutkan," ungkapnya, yang kembali disambut tepuk tangan sejumlah hadirin.

Usai memberikan sambutan, Sugianto mendapat pertanyaan dari sejumlah awak media, "Kalteng berkah berlanjut maksudnya apa?"

Namun, Sugianto tak menjawab pertanyaan awak media tersebut, ia hanya mengucapkan, "Cukup saja," ujarnya sambil meninggalkan sejumlah awak media.


Moral Pemimpin

Paulus Alfons Yance Dhanarto
Pengamat politik dan dosen Fisip dari Universitas Palangka Raya (UPR) Paulus Alfons Yance Dhanarto.

Paulus Alfons Yance Dhanarto, pengamat politik dan dosen FISIP dari Universitas Palangka Raya (UPR), mengatakan, pemimpin yang bermoral akan menjaga integritas. Mereka tidak akan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, melainkan untuk kepentingan publik.

"Moral yang kuat mencegah penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan kampanye atau politik praktis. Ini penting untuk menjaga kenetralan birokrasi dan mencegah korupsi," kata Paulus.

Di sisi lain dia melihat, program seperti pasar murah menjelang Pilkada rentan dianggap upaya menarik simpati. Meski begitu, ia tidak menafikan manfaat program tersebut bagi masyarakat dan meminta untuk tidak dieksploitasi untuk kepentingan tertentu.

"Program pasar murah bisa memicu spekulasi politik, terutama di daerah basis pemilih terbesar. Tapi kita harus mengakui manfaat nyatanya bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama di situasi ekonomi sulit," ujar Paulus.

Ia menambahkan, transparansi dan keadilan dalam pelaksanaan program pemerintah penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menghindari kecurigaan adanya kepentingan politik tertentu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya