Deretan Makanan Tradisional Legendaris Kabupaten Limapuluh Kota

Kabupaten Limapuluh Kota menawarkan kekayaan kuliner yang sangat beragam, mulai dari makanan manis seperti galamai dan batiah hingga hidangan gurih seperti Itiak Lado Mudo dan Sate Danguang-Danguang.

oleh Novia Harlina diperbarui 19 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 17:00 WIB
Galamai makanan khas Ranah Minang.
Galamai makanan khas Ranah Minang.

Liputan6.com, Limapuluh Kota - Sumatera Barat dikenal dengan kekayaan kulinernya yang menggugah selera. Salah satu daerah yang memiliki warisan kuliner istimewa adalah Kabupaten Limapuluh Kota.

Wilayah ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga hidangan khas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Minangkabau.

Banyak dari makanan ini yang hanya bisa ditemukan Limapuluh Kota, menjadikannya destinasi kuliner yang wajib dikunjungi bagi pecinta makanan tradisional.

Berikut adalah deretan makanan khas yang hanya ada di Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.

1. Galamai

Galamai adalah makanan manis yang sangat khas dari Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Makanan ini mirip dengan dodol, tetapi memiliki tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang lebih kaya.

Galamai dibuat dari campuran tepung beras ketan, gula aren, dan santan yang dimasak dalam waktu yang cukup lama hingga mencapai kekentalan yang pas. Proses memasaknya membutuhkan kesabaran dan ketelatenan karena adonan harus diaduk terus menerus agar tidak gosong.

Biasanya, galamai disajikan dalam potongan kecil dan sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Rasanya yang manis legit dan teksturnya yang kenyal menjadikan galamai sebagai salah satu camilan yang sangat digemari oleh masyarakat setempat.

2. Itiak Lado Mudo

Itiak Lado Mudo adalah salah satu hidangan khas yang sangat terkenal di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Makanan ini terbuat dari daging itiak (itik) yang dimasak dengan cabai hijau muda (lado mudo) dan rempah-rempah khas Minangkabau.

Itiak yang digunakan biasanya adalah itik lokal yang memiliki daging empuk dan beraroma khas. Rasa pedas dan gurih dari lado mudo berpadu dengan daging itik yang lembut membuat hidangan ini sangat nikmat dan menggugah selera.

Itiak Lado Mudo sering disajikan dalam acara-acara adat atau perayaan khusus, dan bagi pecinta masakan pedas, makanan ini wajib untuk dicicipi saat berkunjung ke Payakumbuh atau Limapuluh Kota.

 

3. Samba Lado Tanak

Kue pinyaram
Kue pinyaram (Sumber: Wikipedia)

Samba Lado Tanak adalah hidangan khas dari Limapuluh Kota yang memiliki cita rasa unik dan berbeda dari sambal pada umumnya.

Samba Lado Tanak terbuat dari campuran santan, cabai, dan rempah-rempah yang dimasak hingga kering. Hidangan ini biasanya disajikan dengan lauk pauk lain seperti ikan asin, ikan teri, atau daging sapi.

Proses memasak sambal ini cukup lama, karena santan dan cabai harus dimasak hingga kuahnya menyusut dan menghasilkan sambal yang beraroma kuat dan kaya rasa.

Samba Lado Tanak sangat cocok disantap bersama nasi panas, dan bagi para penggemar masakan berbumbu kuat, hidangan ini menjadi pilihan yang pas untuk mencicipi cita rasa otentik dari Limapuluh Kota.

4. Sate Danguang-Danguang

Sate Danguang-Danguang adalah varian sate khas Payakumbuh yang berbeda dari sate Padang yang terkenal di kota-kota besar. Sate ini terbuat dari daging sapi yang dipotong kecil-kecil dan dibaluri dengan bumbu kental berwarna kuning.

Bumbu kuning ini terbuat dari campuran santan, kunyit, lengkuas, dan rempah-rempah lainnya yang dimasak hingga kental.

Berbeda dengan sate lainnya yang biasa disajikan dengan saus kacang atau saus padang, Sate Danguang-Danguang memiliki kuah bumbu yang kental dan kaya rasa.

Tekstur daging yang lembut dan bumbu yang meresap sempurna membuat hidangan ini sangat nikmat. Sate ini biasanya disajikan bersama ketupat atau lontong, dan menjadi salah satu makanan yang sangat populer di Payakumbuh.

5. Pinyaram

Pinyaram adalah kue tradisional khas Minangkabau yang populer di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Kue ini memiliki bentuk bulat dan sedikit tebal, mirip dengan serabi, tetapi dengan tekstur yang lebih padat.

Makanan ini terbuat dari tepung beras, gula, dan santan yang digoreng hingga renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Kue ini sering dihidangkan dalam acara-acara adat seperti pesta pernikahan, pengajian, atau hari-hari besar keagamaan.

Pinyaram hadir dalam dua varian, yaitu yang berwarna putih dan cokelat, tergantung dari penggunaan gula pasir atau gula merah. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuat Pinyaram menjadi camilan yang digemari oleh masyarakat lokal.

 

6. Lemang

Lemang adalah makanan tradisional yang juga terkenal di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Lemang terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam bambu bersama santan, kemudian dipanggang di atas bara api.

Lemang biasanya disajikan sebagai makanan pendamping dalam acara-acara adat atau sebagai menu sarapan bersama lauk pauk seperti rendang atau tapai ketan.

Rasa lemang yang gurih dan aromanya yang khas dari bambu membuatnya menjadi salah satu makanan yang banyak dicari oleh wisatawan.

Proses pembuatannya yang tradisional dan memerlukan keahlian khusus menjadikan lemang sebagai simbol kuliner yang sarat akan nilai budaya di Payakumbuh dan Limapuluh Kota.

7. Batiah

Batiah adalah camilan tradisional yang sangat populer di Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya di daerah Koto Nan Gadang. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dimasak hingga kering dan kemudian dicampur dengan gula kelapa.

Makanan ini memiliki rasa manis dan tekstur yang renyah, menjadikannya camilan yang pas untuk dinikmati kapan saja. Batiah memiliki nilai historis dan kultural yang kuat karena sering disajikan dalam acara adat atau sebagai suguhan bagi tamu yang datang berkunjung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya