Dilepas Menteri Kelautan, 4 Kontainer Ikan Tuna Kaleng Produksi Banyuwangi Diekspor ke Kanada

Produk ikan tuna kaleng dari Kabupaten Banyuwangi kembali menembus pasar ekspor. Sebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 03 Okt 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 11:00 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggonno (baju Putih) lepas ekspor sarden ikan tuna Produksi Banyuwangi ke Negara Kanada (Istimewa)
Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono (baju Putih) lepas ekspor sarden ikan tuna Produksi Banyuwangi ke Negara Kanada (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Produk ikan tuna kaleng dari Kabupaten Banyuwangi kembali menembus pasar ekspor. Sebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada. Pelepasan ekspor tersebut dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, di kawasan pabrik PT Pasific Masami Indonesia, Banyuwangi, Senin (30/9/2024). Sebelumnya, produk yang sama telah rutin diekspor ke pasar Eropa, Afrika, dan Asia. 

Produk ikan tuna kaleng tersebut diproduksi oleh PT. Pasific Masami Indonesia, perusahaan olahan makanan laut yang berlokasi di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Pasific Masami Indonesia merupakan anak perusahaan dari Pacific Harvest Group yang berpusat di Kecamatan Muncar. Menteri Wahyu mengatakan bahwa, ekspor produk tuna kaleng merupakan salah satu keberhasilan industri hilir. “Hilirisasi menjadi cara agar kita tidak hanya menjual raw material (ikan mentah), namun juga produk hilirnya. Sehingga bisa menggerakkan perekonomian karena ada nilai tambahnya,” kata Menteri KP.

Wahyu menegaskan akan terus mendukung hilirisasi industri yang menurutnya mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Kementerian KP akan melakukan pembenahan pada sektor hulu. Tujuannya, agar industri hilir tetap sustain.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah skema. Di antaranya, melalui kegiatan budidaya ikan untuk menjaga ketersediaan populasi ikan yang menjadi bahan bahan baku industri ikan kaleng. “Kita sudah cari potensi yang dekat dengan Banyuwangi yang bagus untuk budidaya tuna. Kita juga temukan di beberapa tempat lainnya. Ini sedang kita rancang untuk kita uji coba. Jika berhasil nanti akan kita lepas ke masyarakat,” ujarnya.

Sementara pemilik Pasific Masami Indonesia yang sekaligus Direktur Pemasaran Pacific Harvest, Sherly Kho, mengatakan ekspor tuna kaleng ke Kanada pada hari ini untuk memenuhi kontrak senilai 10 juta US Dollar selama 6 bulan ke depan. “Kanada adalah pasar ekspor terbaru kami. Sebelumnya, kami juga mengekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, dan Eropa,” kata dia.

Lakukan Ekspor ke 100 Negara

PT. Pacific Harvest pada saat ini sudah melakukan ekspor ke 100 negara, rata-rata 100-200 kontainer per bulan. Baik berupa ikan tuna kaleng maupun ikan sarden kaleng. “Dengan dukungan pemerintah, kami optimis bisa menambah jumlah produksi. Tahun depan kami targetkan bisa menambah kapasitas ekspor hingga 300 kontainer per bulan,” ujarnya.  

Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah mengatakan pelaksanaan ekspor kali ini sangat berarti bagi daerah karena turut menggerakkan perekonomian Banyuwangi. Diketahui, perusahaan ini banyak menyerap tenaga kerja yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi. Sedikitnya ada 8000 tenaga kerja di perusahaan tersebut, baik yang bekerja di pabrik Muncar maupun Kalipuro. “Dengan adanya kegiatan ekspor ini akan menggerakkan perekonomian warga Banyuwangi,” ujar Sugira.

Infografis Data Ekspor Bahan Segar
Infografis Data Ekspor Bahan Segar.  (Liputan6.com/|Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya