Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan akan menunjuk Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, sebagai tenaga ahli. Susi Pudjiastuti nantinya memberikan masukan dalam pengelolaan wilayah laut di provinsi Jawa Barat.
Susi Pudjiastuti pun menerima ajakan Dedi Mulyadi, dengan syarat tidak memberikan honorarium kepadanya.
Advertisement
Baca Juga
"Diterima, tapi bu Susi minta tak ada honor. Larangan untuk mengangkat tenaga ahli, pakar penasehat, itu kan kalau menimbulkan biaya dalam pendapat saya," kata Dedi dalam konferensi pers di Istana Jakarta, ditulis, Minggu (23/2/2025).
Advertisement
Dedi Mulyadi menjelaskan, bahwa keputusan ini sejalan dengan kebijakan Pemprov Jawa Barat yang bertujuan untuk mengangkat tenaga ahli dan penasihat dengan prinsip sukarela tanpa memberikan beban finansial kepada anggaran daerah.
Susi Pudjiastuti akan berfokus pada memberikan arahan strategis terkait pengelolaan wilayah laut, pembangunan dermaga, serta penataan kawasan pesisir di Jawa Barat.
"Dia akan memberikan arahan-arahan soal pembangunan dermaga, penataan wilayah laut, kemudian konsepsi tentang pembangunan lintas daerah dengan sistem transportasi udara," katanya.
Harapan Gubernur Jabar
Gubernur Jawa Barat ini berharap, dengan pengalaman yang dimiliki Susi dalam bidang kelautan dan kelestarian laut, ia dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kelestarian laut Jawa Barat dan mencegah praktik pemagaran wilayah laut yang merugikan.
Rencananya, kata Dedi, Surat Keputusan (SK) pengangkatan Susi Pudjiastuti menjadi stafsus Gubernur Jawa Barat akan diteken selepas kegiatan retreat kepala daerah.
“Arahannya ya Bu Susi tetap memiliki spirit yang kuat untuk membantu Pemprov Jawa Barat agar laut-lautnya terjaga dan tidak boleh lagi laut dipagari,” ungkapnya.
Profil Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965) sempat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019.
Saat mengemban jabatan di pemerintahan, Susi melepas jabatannya sebagai Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Usahanya di dunia perikanan dan penerbangan sudah menorehkan jejak. Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Pada 2012, Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Atas prestasi tersebut, Joko Widodo meminta Susi masuk ke dalam kabinetnya. Ia dilantik pada 26 Oktober 2014. Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis.
Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
Advertisement
Aksi Susi Sebagai Menteri
Saat itu, Presiden Joko Widodo menganggap Susi Pudjiastuti sebagai menteri berkinerja paling baik dalam kabinetnya. Namanya kerap disebut sebagai role model bagi menteri-menteri lain dalam Kabinet Kerja.
Sebagai menteri ia punya banyak gebrakan yang bersifat populis. Sebagai menteri ia tak mengubah kebiasaannya sebagai 'pengusaha jalanan'. Antara lain, ia tertangkap kamera sedang mengendarai motor besar ketika melakukan kunjungan kerja ke pesisir pantai Jawa Barat.
Susi juga bisa membuat bangsa asing segan terhadap kedaulatan maritim di Indonesia. Dalam sebuah foto dipertunjukkan Susi sedang memperhatikan Dubes Amerika Serikat Robert Blake menandatangani dokumen tentang isu kelautan di Indonesia, seperti penangkapan ikan ilegal dan konservasi sumberdaya kelautan.
Salah satu aksi yang paling dikenang dari Susi adalah keberaniannya untuk menenggelamkan kapal-kapal asing yang melakukan pencurian ikan secara ilegal di laut Indonesia. Meski dinilai kontriversial, Susi teguh menjalankan aksinya ini karena dianggapnya sebagai bentuk tindakan tegas terhadap kedaulatan bangsa.
