Kata-Kata Ketua PP Muhammadiyah soal Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Kader Jadi Menteri?

Apakah nanti Muhammadiyah akan menitipkan kader terbaiknya di kabinet Prabowo-Gibran?

oleh Kukuh Setyono diperbarui 05 Okt 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 11:00 WIB
PP Muhammadiyah
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir percaya dan yakin kabinet yang disusun Presiden terpilih Prabowo Subianto mempresentasikan kekuatan masyarakat. (Dok PP Muhammadiyah)

Liputan6.com, DIY - Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir percaya dan yakin presiden RI terpilih Prabowo Subianto akan menyusun kabinet kerjanya dengan mempresentasikan berbagai profesi, golongan dan kekuatan masyarakat. Muhammadiyah berpesan, pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas untuk Indonesia Emas.

Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (4/10/2024), Haedar meminta para awak media jangan mendahului apa yang menjadi hak prerogatif Presiden terpilih dalam penyusunan menteri-menteri dalam kabinet kerjanya.

"Jadi kita tunggu 20 Oktober besok. Kita menghargai, kita menghormati. Tetapi siapapun yang diberi mandat, menjadi menteri di kabinet termasuk di bidang pendidikan. Konsen kami, Muhammadiyah akan berkontribusi membangun jiwa, raga dan untuk Indonesia raya," kata Haedar.

Apakah nanti Muhammadiyah akan menitipkan kader terbaiknya di kabinet Presiden Prabowo? Haedar meminta bersabar dan menghormati keputusan presiden terpilih.

Haedar menyatakan Muhammadiyah maupun pribadinya mempercayai Prabowo Subianto adalah sosok yang menguasai peta Indonesia, termasuk peta kekuatan masyarakat.

"Sehingga siapapun yang nanti dipilih beliau akan mempresentasikan berbagai profesi, golongan dan kekuatan di masyarakat," ucap Haedar.

Usai meresmikan dua gedung asrama ‘UMY Student Dormitory’ dan ‘Djarnawi Hadikusuma’, Haedar menegaskan saat ini problem terberat yang dihadapi Indonesia adalah di bidang pendidikan.

 

Human Development Indeks

Dipaparkannya, indeks pembangunan sumber daya manusia (Human Development Indeks) Indonesia dan daya saingnya masih jauh di bawah tujuh negara ASEAN. Dimana tingkat kecerdasan manusia Indonesia di bawah angka 78,09.

"Kondisi ini sangat terkait dengan problem kesehatan yang masih rendah seperti stunting dan sebagaimana lainnya. Sehingga pendidikan dan kesehatan ini harus menjadi perhatian bersama dan strategis untuk Indonesia Emas," papar Haedar.

Karenanya Muhammadiyah di kedua bidang ini sepenuhnya ingin berkontribusi. Salah satunya dengan menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta, pusat pendidikan dan kebudayaan, menjadi role model untuk membangun bangsa serta negara yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Terkait peluncuran kedua gedung asrama UMY, Rektor Gunawan Budiyanto menyatakan ini merupakan komitmen pihaknya memenuhi fasilitas pendidikan bagi program akademik dan kegiatan mahasiswanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya