Tahun Depan, Pembiayaan Khusus Industri Kreatif Siap Diluncurkan

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) berkomitmen memperluas jangkauan program pembiayaan, salah satunya dengan menyasar industri kreatif.

oleh Kukuh Setyono diperbarui 20 Okt 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2024, 18:00 WIB
Kredit Mikro Wartawan
Wartawan Yogyakarta tengah mewawancarai Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. PIP mewacanakan pembiayaan ke wartawan di tahun depan. (Kukuh Setyono)

Liputan6.com, DIY Meningkatnya nilai penyaluran pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Pusat Investasi Pemerintah (PIP) berkomitmen memperluas jangkauan program pembiayaan. Salah satunya menyasar industri kreatif yang di dalamnya termasuk wartawan.

PIP dibentuk Kementerian Keuangan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang mengkoordinatori pendanaan pembiayaan ultra mikro yang profesional dan kredibel. PIP sendiri berada dibawah penugasan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu.

Saat bertemu wartawan DIY, Jumat (18/10/2024), Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPd)) DIY Agung Yulianto menyebut pembiayaan oleh PIP adalah memberikan subsidi bunga kepada debitur program KUR maupun UMi. “Hingga 15 Oktober, penyaluran KUR menembus Rp231 triliun dari target Rp300 triliun dengan lebih dari 4 juta debitur. Untuk penyaluran pembiayaan program UMi, sebesar Rp9,4 triliun dengan jangkauan 2,2 juta debitur,” jelas Agung.

Sejak diluncurkan, pengakses pembiayaan program KUR dan UMi didominasi sektor UMKM perdagangan, pertanian, dan jasa. Dengan subsidi bunga yang dipatok maksimal 6 persen untuk pembiayaan umum dan 3 persen untuk pembiayaan khusus, PIP telah menyalurkan pembiayaan subsidi bunga sampai Oktober ini sebesar Rp43,25 triliun yang menjangkau 11,18 juta debitur. “Program pembiayaan diperuntukkan untuk perorangan non bankable, sehingga menjadi jembatan pemberdayaan masyarakat dan menjangkau 510 kabupaten/kota se-Indonesia,” lanjut Agung.

Di DIY sendiri, penyaluran pembiayaan UMi tanpa jaminan, sejak 2017-2024 mencapai Rp337 miliar untuk 92.078 penerima. Hingga Oktober ini, UMi telah disalurkan sebesar Rp40,11 miliar kepada 9.506 debitur yang sebagian besar berasal dari Bantul.

Untuk penyaluran KUR sendiri, sejak 2014 sampai tahun ini tercatat telah disalurkan Rp37,8 triliun kepada 1,3 juta penerima. Sepanjang tahun ini, telah disalurkan Rp4,26 triliun kepada 77 ribu debitur yang didominasi pelaku usaha dari Sleman. “Subsidi APBN untuk KUR dan UMi di DIY setiap tahun meningkat. Dimana pada 2015 disalurkan Rp10,5 triliun, kemudian di 2018 sebesar Rp18,3 triliun dan 2024 naik 200 persen tembus hingga Rp40,93 triliun,” papar Agung.

Direktur Keuangan, Umum, dan Sistem Informasi PIP Mas Soeharto menyatakan PIP akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan program pembiayaan. Salah satunya menyasar industri kreatif yang didalamnya terdapat wartawan. “Pembiayaan untuk industri kreatif telah masuk portofolio program kerja tahun depan menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Skema KUR tematik disalurkan lewat komunitas,” jelasnya.

Khusus perluasan program pembiayaan mikro, Soeharto ini sesuai visi PIP menjangkau yang belum tersentuh pembiayaan. Pelaku industri kreatif, termasuk wartawan dinilai non bankable karena tidak memiliki jaminan aset. “Tetapi kreatifitas yang dimiliki mereka bisa menjadi jaminan dan ini menjadi nilai menyakinkan PIP. Semoga pembiayaan khusus wartawan nanti, rekan-rekan di Yogyakarta menjadi percontohan nasional,” tutupnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya