Ritual Adat Berujung Maut, Pemuda di Sulsel Tewas saat Prosesi Angngaru di Acara Pernikahan

Pemuda tersebut tewas usai tertusuk badik sendiri saat tradisi Angngaru.

oleh Fauzan diperbarui 30 Okt 2024, 12:55 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2024, 12:55 WIB
Tradisi Angngaru yang tewaskan pemuda Pangkep (Liputan6.com/Fauzan)
Tradisi Angngaru yang tewaskan pemuda Pangkep (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Pangkep - Fajar (18 tahun), seorang anak remaja tewas saat menggelar tradisi atau ritual adat Angngaru di pesta pernikahan warga Malise, Pundata Baju, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan, pada Selasa (29/10/2024) siang. 

Untuk diketahui, Angngaru merupakan tradisi suku Bugis-Makassar dimana seorang pria melakukan sumpah atau ikrar sakral yang diucapkan kepada raja atau pemimpin dengan suara yang lantang. Tradisi Bugis-Makassar ini, biasa digunakan saat menjemput tamu. 

Kapolsek Labakkang, Iptu Aidil Akbar membenarkan kejadian tersebut. Dalam salah satu momen Anggaru, pemeran memang ada adegan menusuk dada kiri menggunakan badik atau keris yang digunakan.

"Korban tertusuk badik saat melakukan Angngaru di pesta pernikahan. Dia mengalami luka pada bagian dada kiri," kata Aidil, Rabu (30/10/2024). 

Ia menjelaskan, peristiwa ini berawal saat korban melakukan penjemputan mempelai pengantin laki-laki dengan menggunakan tradisi budaya atau adat Angngaru. Saat itu, badik yang digunakan tiba-tiba menusuk dada sebelah kiri korban. Ia pun langsung jatuh sempoyongan hingga tak sadarkan diri. 

"Keluarga mempelai wanita dan pria langsung kaget dan berusaha menolong korban," sambungnya.

Korban berusaha dilarikan ke Puskesmas. Tetapi, ia dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan. Saat ini, korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya