Wamentan Pastikan Impor Bahan yang Dilakukan Hanya yang Dibutuhkan

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menuturkan, komoditas pangan misalnya yang bisa diproduksi secara lokal tetap harus swasembada.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 11 Apr 2025, 10:32 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 10:31 WIB
Wamentan Pastikan Impor yang Dilakukan Hanya Bahan yang Dibutuhkan
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono memastikan industri lokal tak akan terpengaruh dengan penghapusan kuota impor. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono memastikan industri lokal tak akan terpengaruh dengan penghapusan kuota impor. Dia menuturkan, komoditas yang bisa diproduksi di dalam negeri tetap menjadi prioritas.

Hal ini menyusul usulan penghapusan kuota impor yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Sudaryono menjelaskan, dihapusnya kuota impor hanya untuk komoditas tertentu saja.

"Bukan berarti dibuka seluas-seluasnya kemudian industri yang di dalam negeri mati, enggak," tegas dia, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, dikutip Jumat (11/4/2025).

Dia mengatakan, komoditas pangan misalnya yang bisa diproduksi secara lokal tetap harus swasembada. Artinya, bisa memenuhi kebutuhan penuh di Tanah Air.

Sementara itu, untuk bahan lainnya yang memang diperlukan untuk impor, kuotanya bisa dihapuskan. Menurutnya, pembukaan keran impor dengan besar itu untuk mempermudah industri yang membutuhkan.

"Kita tetap harus swasembada, yang bisa diproduksi di dalam negeri, diproduksi di dalam negeri. Hilirisasi tetap jalan. Ya lapangan pekerjaannya ada, industrinya hidup di Indonesia," katanya.

"Tapi yang masih impor, ya impor aja, yang bahan yang harus diimpor oleh.. misalnya industri obat, misalnya harus impor garam, gak usah lagi (diatur) kuota-kuota," imbuh Sudaryono.

Dia menjelaskan, jika dengan bahan impor industri bisa menghasilkan produk lebih murah, maka pada akhirnya masyarakat juga yang menikmatinya.

"Ya industrinya itu langsung bisa impor barang yang dia perlukan sehingga lebih efisien. Kalau harga beli impornya murah, maka harga jualnya akan lebih murah, yang menikmati siapa? rakyat Indonesia," tandasnya.

Utamakan Produksi Lokal

Sudaryono
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang juga Ketua Dewan Pengawas Bulog. (Tim News).... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan penghapusan kuota impor bagi komoditas strategis yang dibutuhkan oleh Indonesia. Penghapusan kuota impor itu disebut bertujuan agar tak ada yang mengatur impor komoditas.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menjelaskan maksud Kepala Negara soal penghapusan kuota impor tersebut. Dia menegaskan, upaya pertama adalah swasembada bagi komoditas yang bisa dipenuhi dari dalam negeri.

"Jadi begini, kita tujuannya tetap swasembada. Sebisa mungkin, ya sebisa mungkin, barang, baik itu pangan maupun yang lain sebisa mungkin kan kita bisa produksi dalam negeri," ungkap Sudaryono, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Hanya saja, jika memang ada yang dibutuhkan untuk impor, pemerintah membuka peluang tersebut. Dia menuturkan, dihapusnya kuota impor dimaksudkan agar tidak ada pihak yang mengatur kebutuhan komoditas di Tanah Air.

Tak Asal Impor

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono beri arahan kepada para petni muda di Banyuwangi (Istimewa)
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono beri arahan kepada para petni muda di Banyuwangi (Istimewa)... Selengkapnya

Dia bilang, Presiden Prabowo tak ingin ada satu pihak yang sengaja mengatur pihak lain dengan alasan adanya kuota impor tersebut.

"Kuota itu maksudnya begini, kuota itu nanti kan yang dikasih temen-temennya semua. Jadi contoh, misalnya butuh impor daging  beku, yang butuh industri, ya sudah industri aja yang impor," ucap dia.

"Gak usah ada pihak tertentu dikasih kuota, kemudian dia yang ngatur jumlahnya, dia yang dikasih hak khusus, itu yang menurut pak Presiden tidak adil," terangnya.

Tak Diperjual-belikan

Sudaryono khawatir ketika kuota impor berlaku, ada pihak yang sengaja mempermaikannya. Misalnya, kuota itu digunakan salah satu pihak dan kemudian diperjual belikan lagi.

"Kalau nanti orang dikasih kuota, dikasih kuota dia jualan lagi, dijual lagi, baru end-usernya mungkin turunan ketiga keempat kan artinya ada penambahan harga," ucap dia.

Dengan penghapusan kuota impor, diharapkan impor komoditas bisa lebih efisien. 

"Nah disitu dianggap tidak efisien, toh impor. Kalau gitu yang impor langsung saja, gak usah lewat sini, lewat sini lagi, lewat sini lagi, baru si end-usernya aja. Ya sudah sih, si orang yang perlu ini aja yang kita kasih, dia bisa impor," jelas Sudaryono.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya