Liputan6.com, Bandung - Program makan bergizi gratis besutan pemerintahan Presiden Prabowo resmi dimulai hari ini, Senin (6/1/2025). Seluruh daerah di Indonesia bergerak serentak untuk memulainya. Di Bandung Jabar misalnya, pemkot setempat menyebut ada sebanyak 6.400 siswa dari 14 sekolah di kota tersebut menerima manfaat makan bergizi gratis perdana.
Baca Juga
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Surya mengatakan, program makan bergizi gratis pada tahap pertama ini merupakan hasil kolaborasi dari unsur TNI, Pemkot Bandung, dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Advertisement
“Ada dua dapur dalam program ini. Pertama, dapur di wilayah Husein Sastranegara yang menyediakan 3.200 paket dan yang kedua dari Badan Gizi Nasional yang mendistribusikan 3.200 paket,” kata Tantan dikutip Antara, Senin (6/1/2025).
Tantan menyampaikan, pemberian makan bergizi gratis ini merupakan tahap awal dari target jangka panjang yang akan menjangkau 20 persen dari total siswa di Kota Bandung.
“Saat ini Kota Bandung memiliki sekitar 320 ribu siswa SD dan SMP. Program ini baru menyasar 6.000 siswa lebih,” kata dia.
Dilakukan Bertahap
Menurut dia, pelaksanaan dari program makan bergizi gratis akan dilakukan bertahap karena membutuhkan kesiapan sarana-prasarana yang memadai, termasuk membangun dapur yang besar.
Ia memastikan bahwa dua dapur yang digunakan telah memenuhi standar fasilitas, termasuk sanitasi dan higienitas sesuai standar.
“Dapur yang digunakan mampu menyiapkan hingga 3.000 lebih porsi per hari. Alhamdulillah, fasilitas di dapur Husein sudah siap untuk mendukung program ini,” katanya.
Lebih lanjut, Tantan mengatakan program ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi siswa.
Dia berharap adanya program makan bergizi gratis di sekolah dapat mendukung terciptanya generasi yang lebih sehat dan cerdas.
“Orang tua tidak perlu repot menyiapkan bekal di pagi hari. Siswa juga mendapatkan makanan yang gizi dan kualitasnya sudah dihitung dengan baik. Selain itu, program ini membantu mengurangi risiko jajan sembarangan yang sering tidak sehat,” kata dia.
Advertisement