Liputan6.com, Semarang - Korban meninggal dunia longsor Petungkriyono Pekalongan hingga Rabu siang (22/1/2025) bertambah menjadi 18 orang. Hal itu diutarakan Kepala Kantor SAR Semarang Budiono.Â
Satu tim rescue Unit Siaga SAR Pemalang juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian sejumlah korban longsor yang masih hilang.Â
Advertisement
Selanjutnya Kepala Kantor SAR Semarang juga mengerahkan 2 tim rescue Kantor SAR Semarang dan 1 tim Pos SAR Wonosobo. Satu tim rescue Kantor SAR Semarang bergerak pukul 10.30 WIB dan langsung melaksanakan assesment setibanya di lokasi kejadian. Pukul 11.00 WIB, kembali 1 tim rescie Pos SAR Semarang dan Pos SAR Wonosobo dikerahkan guna membaru proses pencarian korban.Â
Advertisement
Jika cuaca baik, pencarian terus dilanjutkan untuk menemukan korban longsor yang masih tertimbun.Â
Longsor dan banjir bandang yang menerjang Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jateng, terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Berikut data korban meninggal dunia longsor Pekalongan yang sudah ditemukan:
1. Ayat (27), Desa Kasimpar
2. Sularso (44), Desa Kasimpar
3. Inawati (23), Desa Kasimpar
4. Afkar (4), Desa Kasimpar
5. Husnul Cholifah (35), Desa Kasimpar
6. Aurel (15), Desa Kasimpar
7. Rokhim (40), Desa Kasimpar
8. Revalina (19), Desa Sipetung
9. Suyati, Desa Tlogo
10. Fiki Pramudita (23), Desa Garung
11. Sutar (49), Desa Tloga Pakis
12. Riyanto (50), Desa Branan Yosorejo
13. Sumeri (30), Desa Garung
14. Yosorejo, Desa Gumelem
15. Doni (27), Desa Gumelem
16. Winarko (27), Desa Gumelem
17. Supari (37), Desa Yosorejo
18. Mudal, Desa Yosorejo.
Cuaca Ekstrem Masih Mengancam Wilayah Jateng
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 23-25 Januari 2025.
"Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi ini (22/1) disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.
Selain itu aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jateng, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.
"Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng," katanya.
Berdasarkan pantauan analisis dinamika atmosfer tersebut, lanjutnya, beberapa wilayah Jateng yang perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari Kamis (23/1/2025) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Demak, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Selanjutnya pada hari Jumat (24/1/2025) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Boyolali, Jepara, Rembang, Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Sragen, Pemalang, Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Sementara pada hari Sabtu (25/1/2025) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Rembang, Blora, Sragen, Batang, Pemalang, Jepara, Pati, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.
"Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang," kata Teguh.
Advertisement