Liputan6.com, Bandung - Harga emas Antam melalui situs Logam Mulia terpantau naik sebesar Rp 14.000 per gram dari Rp 1.606.000 per gram menjadi Rp 1.620.000 per gram terhitung pada hari ini, Jumat (31/1/2025).
Sementara itu, harga jual kembali atau buyback emas Antam menunjukkan harga yang turut naik Rp 15.000 sehingga dari yang sebelumnya Rp 1.456.000 per gram naik menjadi Rp 1.471.000 per gram.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai informasi, harga jual kembali atau buyback merupakan harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut. Adapun transaksi harga jual dikenakan potongan pajak sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.
Advertisement
Kemudian penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
Perlu untuk dipahami bahwa harga emas Antam bisa berubah dipengaruhi dari sejumlah faktor. Beberapa faktor-faktor tersebut di antaranya berasal dari faktor dalam negeri hingga luar negeri.
Memahami faktor-faktor tersebut tentunya penting terutama bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Daftar Harga Emas Antam Jumat, 31 Januari 2025
Berikut ini adalah harga pecahan emas batangan yang tercatat dalam situs Logam Mulia Antam per hari ini, Jumat, 31 Januari 2025:
- Harga Emas 0,5 gram: Rp 860.000.
- Harga Emas 1 gram: Rp 1.620.000.
- Harga Emas 2 gram: Rp 3.180.000.
- Harga Emas 3 gram: Rp 4.745.000.
- Harga Emas 5 gram: Rp 7.875.000.
- Harga Emas 10 gram: Rp 15.695.000.
- Harga Emas 25 gram: Rp 39.112.000.
- Harga Emas 50 gram: Rp 78.145.000.
- Harga Emas 100 gram: Rp 156.212.000.
- Harga Emas 250 gram: Rp 390.265.000.
- Harga Emas 500 gram: Rp 780.320.000.
- Harga Emas 1.000 gram: Rp 1.560.600.000.
Advertisement
Harga Emas Dunia Tertinggi Hari Ini
Harga emas dunia sebelumnya menguat dan bahkan berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Kamis (30/1/2025). Diketahui kenaikan tersebut dipicu oleh permintaan aset safe haven akibat ancaman tarif Amerika Serikat (AS).
Selain itu, perhatian pasar juga fokus tertuju pada laporan inflasi penting yang bisa memberikan petunjuk tentang jalur kebijakan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).
Melansir dari kanal Bisnis Liputan6 harga emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi USD 2.794,42 per ounce pada pukul 1.57 PM ET (18.57 GMT). Pada awal sesi perdagangan harga emas mencapai rekor tertinggi di USD 2.798,24.
Kemudian harga emas berjangka AS ditutup menguat 1,8 persen ke posisi USD 2.845,20. Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff menuturkan bahwa hara sekarang sedang naik baik dalam emas dan perak.
“Kami melihat ketidakpastian dan kecemasan yang lebih tajam tentang kebijakan baru pemerintahan Trump tentang perdagangan dan kebijakan luar negeri. Pembelian secara teknikal baru masuk karena harga sekarang sedang naik baik dalam emas dan perak,” ucapnya.
Menjadi Aset Safe-Haven
Pada awal pekan ini, Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump berencana untuk mengenakan tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada mulai Sabtu, 1 Februari 2025.
Kemudian Donald Trump juga mempertimbangkan untuk melakukan langkah serupa terkait tarif terhadap China. Adapun dolar AS turun sekitar 0,2 persen dan membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari sebulan. Head of Money and Markets Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter menyebutkan emas saat ini bersinar sebagai aset safe-haven.
“Emas bersinar sebagai aset safe-haven, dengan investor mencari perlindungan untuk menghadapi badai ketidakpastian,” ucapnya.
Advertisement