Jalur Langit untuk Percepatan Akses Internet Pedesaan

Masyarakat pedesaan sekarang tak perlu khawatir ketiadaan layanan internet karena bisa memanfaatkan satelit berorbit rendah.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 10 Feb 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 21:00 WIB
Starlink
Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia Jawa Tengah, Heri Purnomo bersama Regional Manager Starlink Jateng-Jabar, Taufik Ismail. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige ... Selengkapnya

Liputan6.com, Wonosobo - Keluhan masyarakat pedesaan yang tak tersedia jaringan internet dengan fiber optik tak akan terjadi lagi. Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) akan memanfaatkan satelit berorbit rendah untuk menutup celah ini.

Dengan brand PPDI Link, merupakan kerja sama PPDI dengan PT Sinergi Innovate Pratama, reseller resmi Starlink di Indonesia, melalui PT Jaringan Langit Indonesia. Uji coba program ini pertama kali dilakukan di Desa Grenjeng, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo, Sabtu (8/2/2025).

Fatchurrohman Nugroho, Direktur PT Jaringan Langit Indonesia, menyebutkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengadaan internet cepat dan murah di pedesaan.

"Uji coba ini melibatkan 40% dari 300 kepala keluarga yang menjadi target di wilayah tersebut. Selain itu kami ingin memberdayakan PPDI, organisasi yg mempunyai jaringan di seluruh Indonesia sebagai distributor eksklusif dan resmi dari Starlink sehingga ada kemanfaatan untuk kesejahteraan organisasi," kata Fatchurrahman.

Starlink adalah layanan internet satelit yang dikembangkan SpaceX. Layanan ini mengandalkan konstelasi satelit kecil yang mengorbit di Low Earth Orbit (LEO) atau satelit berorbit rendah untuk memberikan akses internet cepat dan stabil di daerah yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional. Layanan ini menyediakan kecepatan hingga 150 Mbps. Kelemai, kecepatan dapat terganggu pada kondisi cuaca buruk seperti hujan lebat.

Taufik Ismail, Regional Manager Starlink untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, optimis kerja sama ini akan mendukung percepatan pembangunan pedesaan, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional.

“Dalam tiga bulan ke depan, kami menargetkan wilayah pedesaan di Jawa Tengah dan Jawa Barat terhubung dengan internet,” kata Taufik.

Layanan internet tanpa kabel ini lebih fleksibel dibandingkan layanan internet kabel. Bahkan tetap memberikan akses internet berkecepatan tinggi yang sulit dijangkau di desa-desa. Kerjasama ini diharapkan akan mengurangi keterasingan informasi di pedesaan dan mendukung kemajuan ekonomi lokal, pendidikan, serta kesehatan.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) PPDI, di Yogyakarta mendatang, diproyeksikan ada percepatan jangkauan internet di seluruh Indonesia, sehingga lebih banyak desa yang dapat menikmati manfaat teknologi ini.

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya