Liputan6.com, Jakarta - Industri fesyen terus berkembang dengan berbagai tren yang datang silih berganti. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi, FADSAN hadir sebagai brand yang membawa misi unik: memperkuat hubungan ayah dan anak melalui pakaian yang bermakna.
Mengusung konsep Like Father, Like Son, FADSAN tidak hanya sekadar menawarkan pakaian serasi untuk ayah dan anak, tetapi juga berupaya menghidupkan kembali nilai budaya lokal dalam setiap desainnya.
Advertisement
Baca Juga
Berdiri di Tasikmalaya, brand ini didirikan oleh Arief Kurniawan, seorang pengusaha yang melihat adanya kebutuhan akan fesyen ayah-anak yang tidak hanya stylish, tetapi juga memiliki filosofi yang lebih dalam.
Advertisement
“Fashion bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bisa menjadi medium untuk membangun ikatan keluarga. Kami ingin menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar pakaian, tetapi juga membawa nilai budaya dan kebersamaan,” ujar Arief dalam wawancara eksklusif.
Keunikan FADSAN terletak pada kemampuannya memadukan tradisi dan modernitas. Salah satu inovasi terbaru mereka, "Tinctoria Series", mengusung penggunaan kain tenun khas Tasikmalaya yang diwariskan turun-temurun oleh para pengrajin lokal.
Tak hanya itu, proses pewarnaannya menggunakan Indigofera Tinctoria, tanaman alami yang menghasilkan warna biru indigo yang khas dan ramah lingkungan.
“Keberlanjutan adalah salah satu prinsip utama kami. Dengan menggunakan pewarna alami, kami tidak hanya menciptakan produk yang eksklusif, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” tambah Arief.
Desain pakaian yang ditawarkan FADSAN tidak hanya relevan bagi generasi muda, tetapi juga tetap mempertahankan elemen-elemen budaya. Kombinasi antara pola tenun tradisional dengan potongan modern membuat koleksi mereka menjadi pilihan yang menarik bagi keluarga muda yang ingin tampil kompak dan penuh gaya.
Dari Tasikmalaya ke Panggung Fesyen Internasional
Komitmen FADSAN untuk membawa warisan budaya ke dalam dunia fesyen tidak berhenti di tingkat lokal. Mereka telah tampil di berbagai ajang fesyen bergengsi, termasuk Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024.
Koleksi yang mereka hadirkan dalam acara ini sukses mencuri perhatian karena menggabungkan kain tenun ATBM dengan desain kekinian yang tetap mengakar pada tradisi Indonesia.
“IN2MF menjadi langkah besar bagi kami untuk memperkenalkan fesyen ayah-anak dengan sentuhan budaya lokal ke panggung internasional. Kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal juga bisa bersaing di pasar global,” jelas Arief.
Tak hanya itu, FADSAN juga meraih Juara 3 di Modest Fashion Design Competition FESyar Jawa 2024, sebuah pencapaian yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor fesyen ayah-anak di Indonesia.
Advertisement
Keunggulan: Kualitas, Keberlanjutan, dan Storytelling
Keberhasilan FADSAN tidak terlepas dari tiga pilar utama yang menjadi fondasi brand ini:
Kualitas Premium – Setiap produk dibuat dengan standar tinggi menggunakan material pilihan seperti katun organik dan kain tenun tradisional.
Keberlanjutan – Menggunakan bahan ramah lingkungan serta bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk mendukung ekonomi kreatif.
Storytelling yang Kuat – Setiap koleksi memiliki filosofi yang dalam, mengangkat nilai budaya serta kisah di balik setiap motif dan desainnya.
“Kami ingin lebih dari sekadar menjual pakaian. Kami ingin setiap orang yang memakai FADSAN merasakan kebanggaan akan budaya Indonesia,” ujar Arief.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya fesyen berkelanjutan dan bermakna, FADSAN berada di jalur yang tepat untuk terus berkembang. Ke depan, mereka berencana memperluas pasar ke luar negeri serta memperkenalkan lebih banyak koleksi yang mengedepankan inovasi dan nilai budaya.
Bagi para ayah yang ingin tampil kompak dengan anak mereka, sekaligus mendukung produk lokal berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, FADSAN adalah pilihan yang tepat.
