Liputan6.com, Jakarta Para penyandang disabilitas dapat berdaya di berbagai bidang termasuk fesyen. Seperti disampaikan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial Fatma Saifullah Yusuf.
Istri Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf itu hadir dalam closing ceremony gelaran Bekasi Berkebaya pada Minggu, 16 Februari 2025 di Bekasi, Jawa Barat. Dalam acara yang digelar Indonesia Modest Fashion (IMF), ia menyampaikan bahwa ajang seperti ini dapat menjadi ruang kolaborasi bagi para penyandang disabilitas yang aktif di bidang fesyen.
Baca Juga
"Sebagai Penasihat DWP Kemensos yang memiliki kewajiban untuk lebih memerhatikan para penyandang disabilitas, saya berharap para desainer hebat IMF ini dapat berkolaborasi dan membina potensi penyandang disabilitas yang menjadi bagian sasaran program dari Kemensos," kata Fatma mengutip keterangan di laman Kemensos, Rabu (19/2/2025).
Advertisement
Fatma juga memberikan contoh terkait hasil karya dari penyandang disabilitas dengan busana yang ia kenakan.
"Seperti baju yang saya pakai saat ini, adalah batik ciprat buatan sahabat kami penyandang disabilitas, lalu didesain dengan sangat bagus oleh desainer mbak Elok Re Naspio. Sehingga karya dari penyandang disabilitas bisa dinikmati dan diharapkan bisa naik kelas, saya senang sekali karena bagi saya ini adalah karya yang luar biasa," ucapnya.
Tentang Bekasi Berkebaya
Sebelumnya, ajang Bekasi Berkebaya digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap ditetapkannya kebaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 4 Desember 2024.
"Acara ini tentunya diselenggarakan sebagai rasa syukur dan apresiasi, kebaya Indonesia telah ditetapkan secara resmi sebagai warisan budaya dunia tak benda," ujar Fatma.
Menurutnya acara yang bertema “Kebaya Dahulu, Kini, dan Masa Depan” tidak hanya merupakan ajang untuk memperlihatkan keindahan dan keunikan desain kebaya, tetapi juga sebagai ajang untuk mempromosikan dan melestarikan budaya serta tradisi Indonesia.
Advertisement
Kebaya sebagai Simbol Budaya Indonesia
Fatma berharap acara yang digagas oleh Jeny Tjahyawati selaku Ketua Umum IMF ini dapat memotivasi dan menginspirasi para designer lokal Bekasi untuk bisa terus berkarya dan mengangkat kebaya sebagai simbol budaya Indonesia.
"Kita harus bersama-sama bergerak untuk melestarikan kebaya dan sebagai pendorong ekonomi kreatif agar mampu meningkatkan kualitas karya-karyanya khususnya desainer lokal kota Bekasi sehingga peluang bisnis baru semakin terbuka lebar," ujar Fatma.
Dukungan bagi Penyandang Disabilitas di Bidang Budaya
Harapan dan rencana ke depan yang telah disampaikan oleh Fatma sejalan dengan peran strategis dari Kemensos. Yakni memberikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas melalui program yang inklusif, peningkatan kapasitas dalam bidang pendidikan, ekonomi sosial dan budaya.
Acara Bekasi Berkebaya ini dimulai sejak 24 Januari dan berakhir pada 16 Februari 2025. Digagas oleh IMF yang bekerjasama dengan Pakuwon Mall dan didukung oleh Pemerintah Kota Bekasi.
“Semoga acara Bekasi Berkebaya ini bisa dilanjutkan tahun depan, agar tradisi dan budaya Indonesia yang kita banggakan ini terus bisa dilestarikan, juga sebagai ajang promosi karya anak bangsa,” tutup Fatma.
Advertisement
