Liputan6.com, Yogyakarta - Anggota MPR termuda, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega imbau masyarakat tak perlu panik hadapi perang dagang karena kita punya Pancasila di Jombor Lor, Sleman. Peserta sosialisasi Mbak Yashinta, sapaan akrabnya, ini didominasi warga Jombor Lor.
Yashinta kembali meyakini pentingnya 4 pilar MPR RI, terutama Pancasila untuk menghadapi perang dagang. Empat pilar itu adalah Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara. Perang dagang dianggap sebagai ancaman nyata bagi Indonesia ke depan.
“Perang dagang sudah dimulai dengan dimulainya tarif impor bagi barang yang masuk ke Amerika Serikat. Daerah Istimewa Yogyakarta juga akan terkena imbas secara langsung karena Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor terbesar mencapai 40,2% atau senilai $17,43 juta dari keseluruhan nilai ekspor DIY," jelas Yashinta.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, ia mengimbau masyarakat tak perlu panik karena Indonesia memiliki Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai gotong royong dalam menghadapi segala ancaman dari luar.
“Saya menghimbau jangan panik karena kita punya Pancasila yang di dalamnya memuat nilai gotong royong,.” tutur anggota MPR RI Termuda DIY ini.
Gotong royong menjadi kunci Indonesia keluar dari jerat krisis dari waktu ke waktu. Dimulai sejak krisis 1998 kemudian 2008, dan terakhir pandemi COVID-19 membuktikan bahwa Indonesia bisa selamat berkat nilai gotong royong yang termaktub dalam Pancasila.
“Pada krisis 1998 dan 2008 kita diselamatkan oleh UMKM yang mempercepat kita keluar dari jurang krisis karena tetap mampu menjaga roda perekonomian. Dalam UMKM itu terjadi adalah jual beli barang antar warga dan tetangga di lingkup kecil yang justru mampu menjaga roda perekonomian, itulah salah satu wujud Gotong. Kemudian COVID-19 kita juga selamat berkat kolaborasi berbagai pihak. Maka perang dagang ini kita juga pasti bisa menghadapi dengan gotong royong,” kata Mbak Yashinta.
Imbauan ini dilakukan Yashinta agar masyarakat tidak terjebak dalam ketakutan menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan wujud agar ideologi bangsa benar-benar dipergunakan dengan baik untuk lolos dari berbagai situasi sulit.