Liputan6.com, Jakarta - Calon Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyatakan telah mengikuti fit and proper test/uji kelayakan dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pihaknya pun mengaku yakin mampu memimpin otoritas bursa tersebut. "Kita berusaha maksimal dan niat baik," kata dia di Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Pihaknya mengatakan, dalam fit and proper test mendapat pertanyaan dari 7 penguji. Adapun pertanyaan tersebut mengenai program dan komitmen apabila dia menjabat nanti. Tito mengatakan, ada pun misinya ketika menjadi direksi yakni memperkuat portofolio emiten.
Advertisement
"Bayangkan 10 emiten hampir mengusai 50 persen market, bagaimana kita memperbaiki portofolio emiten," kata Tito.
Selain itu, Tito juga ingin memperkuat posisi broker dan merapikan pengawasan. Tak sekadar itu, ketika dia menjabat ingin meningkatkan nilai transaksi di pasar modal.
"Bagaimana caranya Rp 15,6 triliun per hari bisa dicapai dalam 3-5 tahun. Caranya memperkuat portofolio emiten, posisi broker dan pengawasan," tutur Tito.
Tito juga berupaya mendorong privatisasi perusahaan BUMN. Ia menuturkan, ada persepsi yang keliru mengingat privatisasi baru dilakukan ketika pasar dalam kondisi baik. "Tidak bisa lagi Menteri BUMN mengatakan saya go public kalau pasar bagus, dia harus berkata karena go public jadi pasar bagus," tandas dia.
Seperti diketahui, saat ini Otoritas Jasa Keuangan sedang menggelar pemilihan direksi BEI periode 2015-2018. Dalam pemilihan direksi BEI ada tiga paket yang bertarung untuk mendapatkan posisi direksi BEI. Tiga paket itu antara lain dipimpin oleh Tito Sulistio, Abiprayadi Riyanto, dan Samsul Hidayat. (Amd/Ahm)