Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIIA) mencatatkan kinerja positif pada semester I 2015. Perseroan mencatatkan untung dari periode sama tahun sebelumnya rugi.
Perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 27,72 juta atau sekitar Rp 373,11 miliar (asumsi kurs Rp 13.457 per dolar Amerika Serikat) hingga semester I 2015. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya rugi US$ 203,02 juta.
Kinerja positif itu didukung dari kenaikan pendapatan usaha sebesar 4,7 persen menjadi US$ 1,84 miliar pada semester I 2015. Kenaikan pendapatan ditunjang dari penerbangan berjadwal naik menjadi US$ 1,6 miliar pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,59 miliar. Sedangkan penerbangan tidak berjadwal naik menjadi US$ 58,08 juta pada semester I 2015.
Advertisement
Selain itu, perseroan juga menurunkan beban usaha dari tiket penjualan dan promosi dari US$ 171,18 juta pada semester I 2014 menjadi US$ 152,46 juta. Operasional penerbangan turun menjadi US$ 1,05 miliar pada semester I 2015.
Akan tetapi, perseroan mencatatkan rugi selisih kurs menjadi US$ 22,35 juta pada semester I 2015 dari untung US$ 18,08 juta pada semester I 2014. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/7/2015).
Total liabilitas menjadi sekitar US$ 2,31 miliar pada semester I 2015. Komposisi utang dari total liabilitas jangka pendek sekitar US$ 1,14 miliar. Sedangkan total liabilitas jangka panjang sekitar US$ 1,17 juta.
Ekuitas perseroan naik menjadi US$ 882,86 juta pada 30 Juni 2015 dari periode 31 Desember 2014 sebesar US$ 879,46 juta. Perseroan mengantongi kas sebesar US$ 463,96 juta pada 30 Juni 2015.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, kinerja PT Garuda Indonesia Tbk meraih hasil positif ditopang dari faktor musiman apalagi banyak liburan di semester I 2015 seperti libur Lebaran. Ia memperkirakan, saham PT Garuda Indonesia Tbk masih cukup baik dalam jangka panjang, dengan rentang waktu lebih dari satu tahun. "Hold saham PT Garuda Indonesia Tbk, jangka panjang masih baik," kata William saat dihubungi Liputan6.com.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini, saham PT Garuda Indonesia ditutup naik 5,87 persen ke level Rp 451 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.590 kali dengan nilai transaksi Rp 4,4 miliar. (Ahm/Ndw)