Investor Syariah Masih Minim di Pasar Modal RI

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan edukasi untuk meningkatkan jumlah investor dalam menggunakan produk investasi syariah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Okt 2015, 15:17 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 15:17 WIB
20150910- Bursa Efek Indonesia-Jakarta
Karyawan tengah memantau pergerakan indeks saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.329 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Padang - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor produk investasi syariah baru mencapai 3.400 investor, hal tersebut dinilai masih minim mengingat masyarakat Indonesia mayoritas umat muslim.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Nicky Hogan mengatakan, dibandingkan dari total investor yang menggunakan produk investasi sebanyak 400 ribu orang, pengguna produk investasi syariah masih terbilang kecil.

"Jumlah masih minim (investor syariah), jika dibanding total investor," kata Nicky, dalam workshop media, di Padang, Sumatra Barat, Senin (5/10/2015).

Nicky menambahkan, pihaknya terus melakukan edukasi untuk meningkatkan jumlah investor dalam menggunakan produk investasi syariah. Lantaran masyarakat masih minim pengetahuan tentang investasi syariah.

"Kita edukasi dan sosialisasi. Hanya enam bulan naik 40 persen, dari 2.000 orang jadi 3.400 orang yang jadi investor syariah," tutur Nicky.

Nicky menambahkan, dalam 10 tahun terakhir pasar modal syariah mengalami pertumbuhan positif dari 13 persen pada 2003 menjadi 20 persen persen pada 2013."Sedangkan perbankan syariah dalam 10 tahun terakhir mengalami pertumbuhan negatif," pungkas Nicky. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya