Menunggu Sentimen Besar, Gerak Wall Street Bervariasi

Pelaku pasar memang sedang menyusun portofolionya sambil memunggu sentimen yang cukup besar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Nov 2015, 04:27 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 04:27 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York - Wall Street bergerak bervariasai pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Beberapa investor melakukan aksi beli pada saham situs belanja Amazon.com namun juga ada investor yang melakukan aksi jual saham peritel Macy.

Mengutip Reuters, Kamis (12/11/2015), Dow Jones Industrial Averange turun 0,1 persen ke 17.741,24. Indeks S&P 500 melemah 0,09 ke level 2.079,86. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,08 persen ke 5.087,09.

Di awal perdagangan Indeks S&P 500 bergerak menguat didorong oleh kenaikan saham General Electric (GE) dan Amazon. GE mampu menguat 1,77 persen sedangkan Amazon naik 1,93 persen.

Namun memang, penguatan S&P 500 tidak berlangsung lama karena saham-saham di sektor energi memberikan tekanan akibat aksi jual dari investor. S&P sektor energi turun 2,08 persen yang merupakan penurunan paling besar diantara sektor lainnya yang membentuk indeks S&P 500.

Selain itu, saham Macy, perusahaan ritel juga mengalami kejatuhan karena manajemen mengatakan bahwa terjadi penurunan pendapatan pada kuartal III yang bisa berakibat kepada laba perusahaan di akhir tahun nanti.

Pelaku pasar memang sedang menyusun portofolionya sambil memunggu sentimen yang cukup besar yang bisa menggerakkan indeks. Saat ini, pelaku pasar bergerak tanpa arah. Sentimen terbesar yang masih mempengaruhi gerak wall Street adalah rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.

"Belum ada konsentrasi sentimen dari pelaku pasar saat ini sehingga indeks bergerak di kisaran yang sempit," jelas Kepala Analis National Securities, New York, AS, Donald Selkin.

Ia melanjutkan, setiap orang memang sedang menunggu sentimen yang cukup besar sehingga bisa bergerak secara penuh." Orang menunggu acara berikutnya untuk bergerak," jelasnya. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya