Aberdeen Berencana Luncurkan Reksa Dana Saham Syariah

Produk reksa dana saham syariah tersebut akan berisi portofolio saham-saham di Asia Pasifik.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Jan 2016, 17:08 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 17:08 WIB
Ihsg
(Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aberdeen Asset Management berencana untuk menerbitkan produk reksa dana baru yaitu reksa dana Aberdeen Syariah Asia Pasifik pada 2016. Reksa dana saham syariah ini akan berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Presiden Direktur Aberdeen Asset Management, Sigit Pratama Wiryadi menuturkan, portofolio reksa dana saham syariah tersebut akan berisi saham-saham syariah di Asia Pasifik termasuk Jepang. Pihaknya akan memasarkan produk reksa dana tersebut untuk investor lokal terutama institusi.

"Kami akan mengeluarkan produk ini sebelum kuartal II 2016. Minimum investasinya sekitar US$ 10 ribu, sesuai aturan OJK," kata Sigit, saat ditemui di kantornya, Selasa (26/1/2016).

Sigit mengatakan, Aberdeen Asset Management segera mengeluarkan produk reksa dana tersebut setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan untuk menempatkan portofolio saham di luar negeri terutama syariah minimal porsinya 51 persen.

Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh bisnis usaha perseroan yang memiliki 14 kantor cabang di Asia Pasifik.

Sigit mengharapkan target dana kelolaan perusahaan pada 2016 minimal bisa tumbuh di angka yang sama dengan realisasi 2015. Tahun lalu, dana kelolaan perseroan sekitar Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun. Pihaknya akan menambah dana kelolaan lewat produk reksa dana terbaru dan penambahan distributor bank untuk pemasarannya.

Penambahan distributor bank tersebut juga sesuai dengan bank yang sudah bekerja sama dengan Aberdeen Asset Management global.

"Aberdeen telah akuisisi NISP Asset Management. Dulu kebanyakan nasabahnya dari nasabah perbankan. Banyak produk-produk terproteksi. Kini kami sesuaikan dengan Aberdeen dengan konsep investasi untuk jangka panjang. Kami akan menambah distributor bank yang telah bekerja sama dengan global Aberdeen Asset Management seperti Standard Chartered dan HSBC," tutur Sigit. (Ahm/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya