Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve/the Fed dan Bank Indonesia (BI) akan pengaruhi laju IHSG.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan pelaku pasar menanti hasil pertemuan bank sentral AS. Ia memprediksi, the Federal Reserve masih akan tetap mempertahankan suku bunganya mengingat Janet Yellen selama ini memberikan sinyal belum akan menaikkan suku bunga.
Selain itu, referendum Inggris yang dilakukan pada 23 Juni untuk menentukan apakah Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa atau tidak juga akan menjadi pertimbangan the Fed.
"Suku bunga AS tidak naik itu akan membuat pasar membaik. IHSG pun berpotensi menguat. IHSG akan coba di kisaran 4.790-4.835," ujar dia saat dihubungi Kamis (16/6/2016).
Baca Juga
Selain itu, BI akan menggelar rapat dewan Gubernur pada Kamis pekan ini. Satrio mengatakan, bila IHSG mampu tembus di atas level resistance 4.835 maka gerak IHSG akan alami tren naik.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Yuganur Widjanarko melihat meski regional terkoreksi akibat ketakutan pasar kalau Inggris akan keluar dari Uni Eropa tidak banyak pengaruhi IHSG untuk mengubah arah tren naik.
Ia mengatakan, terjadinya konsolidasi minor di IHSG akibat tekanan jual lokal dapat dijadikan kesempatan untuk akumulasi posisi di saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua dengan skenario kenaikan berikutnya dapat kembali terulang.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.780-4.620-4.575 dan resistance 4.840-4.905-4.985-5.050-5.150," ujar dia.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan Satrio memilih sektor saham konstruksi untuk dicermati pelaku pasar pada Kamis pekan ini.
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memililh saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal perbaikan jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan jangka pendek dan menengah berikutnya ke Rp 1.950.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bumi Serpong Damai Tbk di level pertama Rp 1.855, level kedua Rp 1.825, dan cut loss point Rp 1.795. (Ahm/Ndw)
Advertisement