Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas lantaran sudah naik signifikan sejak awal pekan.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan IHSG akan menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Namun IHSG juga rawan koreksi lantaran sudah menguat beberapa hari. David menuturkan, sentimen pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty masih membayangi laju IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.960-5.060 pada Jumat pekan ini," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (1/7/2016).
Lebih lanjut ia menuturka, rilis data inflasi Juni juga tidak akan terlalu berdampak signifikan ke bursa saham. "Pelaku pasar akan merespons rilis inflasi usai libur Lebaran," kata dia.
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan bergerak di kisaran level support 4.904 dan resistance 5.078. "Potensi kenaikan masih terlihat cukup besar, selama support dapat terjaga dengan kuat. Momentum koreksi wajar masih layak dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi beli," ujar dia.
Ia menambahkan, data inflasi yang diperkirakan stabil juga akan menopang gerak IHSG. Selain itu, aliran dana investor asing yang masih masuk ke pasar modal Indonesia dapat mendukung penguatan IHSG.
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan pembelian saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua oleh pelaku pasar usai pengampunan pajak diberlakukan telah mengangkat IHSG di atas level resistance psikologis 5.000.
Hal itu ubah tren jangka pendek menjadi positif. Namun Yuganur menilai untuk lebih bijak menunggu konsolidasi sejenak hingga mendekati level support bawah. "IHSG akan bergerak di level support 4.980-4.890-4.775 dan resistance 5.100-5.200-5.350," kata dia.
Advertisement
Rekomendasi Saham
David memilih saham perbankan untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar.Secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah ini membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja keuangan perseroan ke depan.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 9.525, level kedua Rp 9.425, dan cut loss point Rp 9.275. (Ahm/Ndw)
*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Begini dampak tax amnesty dan brexit untuk pasar modal Indonesia: