Pemilu AS Bayangi IHSG, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.336-5.421 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Sep 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2016, 07:20 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen eksternal terutama jelang debat presiden terkait pemilihan umum di Amerika Serikat akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, level support IHSG 5.336 sedang dalam tahap ujian. Pola pergerakan IHSG masih berada di fase konsolidasi dengan potensi penguatan yang masih cukup besar peluangnya. Adapun target level resistance yang perlu ditembus di level 5.421 untuk memperkuat pola kenaikan jangka pendek.

"IHSG berpotensi menguat hari ini," ujar William dalam ulasannya, Selasa (27/9/2016).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan pihaknya melihat terjadi kelanjutan koreksi jangka pendek di IHSG untuk meredakan keadaan jenuh beli setelah kenaikan pekan lalu.

Yuganur memprediksi, IHSG bergerak di kisaran support 5.280-5.180-5.130-4.980 dan resistance 5.470-5.525-5.625.

Hal senada dikatakan Analis PT First Asia Capital David Sutyanto. Ia menuturkan, IHSG berpeluang lanjutkan koreksi lantaran minim sentimen positif.

"IHSG kemungkinan masih tertekan terutama sentimen dari luar. Setelah the Federal Reserve mempertahankan suku bunga pelaku pasar lakukan sell berdasarkan berita. Kemudian pasar menjadi kurang percaya diri, apalagi jelang pemilu Amerika Serikat," jelas David saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dari internal, David menuturkan perkembangan pengampunan pajak atau tax amnesty terutama penerimaan dana Rp 165 triliun dari tax amnesty mempengaruhi laju IHSG. Melihat kondisi itu, David memperkirakan, IHSG bergerak di kisaran 5.300-5.390.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk skenario reli pada Oktober. Saham-saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Alam Sutera Realty (ASRI).

Sedangkan William memilih saham TLKM, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan ASRI.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah ini dapat digunakan sebagai akumulasi kontinuasi kenaikan jangka pendek dan menengah untuk ke level berikutnya Rp 4.250.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.130, level kedua Rp 4.090, dan cut loss point Rp 4.050. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya