Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah namun berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (23/9/2016), IHSG naik 8,64 poin atau 0,16 persen ke level 5.388,90. Indeks saham LQ45 naik 0,30 persen ke level 933,37. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.388,90 dan terendah 5.355,92.
Ada sebanyak 117 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 160 saham melemah dan 98 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 232.765 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,6 triliun.
Secara sektoral, sebagian sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri susut 1,81 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 0,39 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,37 persen.
Baca Juga
Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 182,17 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.065.
Saham-saham yang menguat antara lain saham HDFA naik 20 persen ke level Rp 150 per saham, saham NRCA mendaki 9,11 persen ke level Rp 515 per saham, dan saham MLBI menanjak 7,32 persen ke level Rp 12.825 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham MAYA turun 9,84 persen ke level Rp 2.840 per saham, saham PTPP merosot 5,56 persen ke level Rp 4.250 per saham, dan saham WIKA susut 5,11 persen ke level Rp 2.600 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,31 persen ke level 23.686,48. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,21 persen ke level 2.054,07, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,32 persen ke level 16.754,02, indeks saham Shanghai tergelincir 0,28 persen ke level 3.033,90.
Selain itu, indeks saham Singapura menguat 0,38 persen ke level 2.856,95 dan indeks saham Taiwan menanjak 0,53 persen ke level 9.284,62.
Advertisement
"Tidak ada sentimen. Pelaku pasar mengambil aksi untung usai naik tajam respons hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat dan Indonesia," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)