Aksi Jual Asing Bikin IHSG Ditutup Melemah

IHSG harus berakhir di zona merah setelah terus menghijau pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Jan 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 16:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah setelah terus menghijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Sektor aneka industri membukukan penurunan tertinggi.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (12/1/2017), IHSG turun 8,48 poin atau 0,16 persen ke level 5.292.75. Ada sebanyak 140 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 166 saham menguat dan 108 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.322,42 dan terendah 5.292,75

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 301.415 kali dengan volume perdagangan 12,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG kompak memerah kecuali sektor saham industri dasar, kontruksi dan keuangan.

Sektor aneka industri melemah 1,09 persen dan mencatatkan penurunan terbesar di susul sektor perkebunan yang melemah 0,78 persen.

Investor asing pun mulai melakukan aksi jual mencapai Rp 176 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat betah di kisaran Rp 13.283.

Saham-saham yang menguat antara lain saham LEAD naik 34,86 persen ke level Rp 147 per saham, saham WOMF menanjak 34,69 persen ke level Rp 198 per saham, dan saham MGNA menguat 34,29 persen ke level Rp 141 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ARTO turun 33,75 persen ke level Rp 106 per saham, saham SONA tergelincir 24,21 persen ke level Rp 1.910 per saham, dan saham BINA susut 13,93 persen ke level Rp 420 per saham.

Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan IHSG memang masih dalam tren penurunan. Terlihat dari aksi investor asing yang masih terus menjual kepemilikan mereka.

"Selain itu ada juga investor yang menunggu pidato dari presiden terpilih AS Donald Trump yang membuat transaksi tak begitu besar," jelas dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya