Harga Saham Bank Mandiri Naik 29 Persen dalam Setahun

Sebanyak 80 persen pemegang saham publik Bank Mandiri, yakni 32 persen dimiliki investor asing dari AS, Jepang, Eropa, dan lainnya.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Jan 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 16:00 WIB
PT Bank Mandiri Tbk.
PT Bank Mandiri Tbk.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk mengklaim mampu menjaga tingkat NPL di level yang wajar saat industri jasa keuangan, khususnya perbankan didera peningkatan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada 2016.

Imbas dari ini, saham emiten berkode BMRI itu meningkat 29 persen pada Desember 2016 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Harga saham Bank Mandiri meningkat 29 persen (Desember 2015 ke Desember 2016)," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Sementara kapitalisasi pasar Bank Usaha Milik Negara (BUMN) ini, kata Rohan, mencapai Rp 270 triliun pada 2016 atau naik 25 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 215,8 triliun.

"Total nilai aset Bank Mandiri diperkirakan tembus angka psikologis Rp 1.000 triliun di 2016. Bank pertama di Indonesia yang mencetak aset sebesar itu," jelas dia.

Rapor saham yang positif tersebut, tutur Rohan, karena meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap ‎kinerja Bank Mandiri di 2016 dan 2017.

Dia mengungkapkan, 80 persen pemegang saham publik Bank Mandiri, yakni 32 persen dimiliki investor asing dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa, dan lainnya.

"Mereka lah yang memberikan tingkat kepercayaan ‎tinggi atas kinerja Bank Mandiri ke depan meski terjadi peningkatan kredit bermasalah. Tapi investor asing ini melihat keterbukaan terhadap permasalahan yang ada, melihat strategi kami ke depan apa atau solusinya, bukan pada persoalan," tegas dia.

Rohan mengaku belum dapat mempublikasikan tingkat NPL perusahaan tahun lalu. Namun katanya, perusahaan menjaga level kredit bermasalah di bawah 2 persen untuk nett, dan di bawah 4 persen untuk gross.

"Peningkatan harga saham 29 persen ini menjadi sebuah prestasi dan didapat dari kepercayaan pemegang saham publik. Jadi kinerja bank diproyeksikan akan membaik dan keyakinan investor bahwa kami bisa menjaga NPL," tandas Rohan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya