Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada awal pekan ini. Sentimen harga komoditas akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, gerak harga komoditas menjadi faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG. Akan tetapi, IHSG berpeluang naik di awal pekan ini. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.672-5.797 pada awal pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSG kembali mencoba bertahan di zona hijau. Diharapkan tren penguatan ini dapat kembali bertahan dan tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung sehingga hambat potensi penguatan lanjutan. Reza menuturkan, IHSG berpeluang menuju ke level support di area 5.704 dan 5.692.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan melihat potensi yang ada maka laju IHSG masih berpeluang lanjutkan kenaikan. Namun demikian, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menahan potensi kenaikan arah penguatan itu," jelas Reza, Senin (29/5/2017).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak naik terbatas. IHSG bakal bergerak di kisaran 5.675-5.795.
"Secara teknikal, IHSG mampu konfirmasi level rebound tepat pada level support kuat moving average (MA) 25 harian dengan mencoba kembali tutup di atas MA7. Meski demikian, ruang pergerakan IHSG cenderung sempit," kata Lanjar.
Untuk pilihan saham yang dapat dicermati pada awal pekan ini, Lanjar memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indosat Tbk (ISAT).
Sedangkan William memilih saham AKRA, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Reza merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar. Ia rekomendasi akumulasi beli pada level 6.450-6.500. Target harga saham di level 6.650, 6.775, 6.975, dan 7.200 sedangkan support 6.325.