Liputan6.com, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/RUPSLB) pada hari ini. Sejumlah agenda penting pada RUPST dan RUPSLB kali ini, diantaranya adalah pengesahan laporan keuangan tahunan perseroan untuk tahun buku 2016, pengangkatan satu anggota direksi baru dan persetujuan rencana aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan.
Sepanjang 2016, PT Barito Pacific Tbk mencatat kinerja keuangan positif. Perseroan mampu membukukan laba bersih US$ 279,8 juta. Melonjak tinggi jika dibandingkan 2015 yang tercatat US$ 5,08 juta.
“Capaian kinerja gemilang ini didukung oleh peningkatan pendapatan bersih perseroan yang tumbuh sebesar 39,5 persen, yaitu sebesar US$ 1,96 miliar pada 2016, sedangkan pada 2015, sebesar US$ 1,41 miliar,” ujar Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk. Agus Salim Pangestu seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (8/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Berkaitan dengan rencana akuisisi saham Star Energy Group, dalam RUPS juga telah diputuskan pengangkatan Rudy Suparman sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan, yang berpengalaman di bidang energi panas bumi.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui rencana aksi korporasi perseroan yang akan melakukan stock split dengan rasio 1:2. Nominal saham perseroan akan berubah dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Perseroan menjadwalkan pelaksanaan stock split tersebut sekitar akhir Juni 2017.
Dengan harga nominal baru itu diharapkan perdagangan saham BRPT menjadi lebih likuid, karena jumlah saham yang beredar meningkat. Sepanjang tahun berjalan, harga saham BRPT terus meningkat mencapai 118,43 persen dari posisi 1.465 pada 30 Desember 2016.
“Kami yakin bahwa pemecahan nilai nominal saham (stock split) ini akan membuat harga saham BRPT lebih baik dan menarik minat para investor, sehingga mampu meningkatkan transaksi perdagangan saham BRPT,” tutur Direktur PT Barito Pacifik Tbk. Henky Susanto.