IHSG Menghijau Terangkat Sektor Infrastruktur

Ada sebanyak 74 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

oleh Nurmayanti diperbarui 25 Jul 2017, 09:16 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 09:16 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau. Dengan pendorong terbesar di sektor saham infrastruktur.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (25/7/2017), IHSG naik 4,01 poin atau 0,07 persen ke level 5.805. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat 2,7 poin atau 0,05 persen ke level 5.804,3.

Ada sebanyak 74 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 29 saham melemah dan 85 saham lainnya diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.805,76 dan terendah 5.800,65. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.682 kali dengan volume perdagangan 42,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 69,2 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual di pasar reguler sekitar Rp 3,71 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.314.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau dipimpin infrastruktur. Sektor saham itu naik 0,27 persen. Kemudian diikuti keuangan yang naik 0,14 persen dan konsumsi 0,10 persen.

Sementara sektor yang melemah yakni aneka industri yang turun 0,42 persen dan sektor saham pertambangan yang susut 0,18 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham BIPP melonjak 6,52 persen ke level Rp 98 per saham, saham MLIA mendaki 5,66 persen ke level Rp 560 per saham, dan saham BIMA menanjak 5,62 persen ke level Rp 94 per saham.

Sedangkan saham-saham yang cetak top losers antara lain saham GSMF susut 6,20 persen ke level Rp 121 per saham, saham AUTO merosot 5,30 persen ke level Rp 2.500 per saham, dan saham DOID merosot 5,19 persen ke level Rp 735 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya sebelumnya menuturkan, IHSG terlihat masih akan berusaha untuk dapat kembali mencetak rekor baru di tengah tekanan dan aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung.

Penopang IHSG juga juga akan berasal dari masih kuatnya fundamental ekonomi yang terlihat dari rilis data kinerja emiten.

Selain itu, dari pasar global juga sedang menanti rilis cadangan minyak Amerika Serikat dan Fed Fund Rate atau suku bunga the Federal Reserve.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.754-5.876 pada Selasa pekan ini," ujar William dalam ulasannya.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan melanjutkan penguatan meski terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 5.765-5.860 pada Selasa pekan ini.

"Secara teknikal pergerakan IHSG sesuai dengan pola sebelumnya yakni menguat pada moving average 50 harian. Meski secara teknikal belum terlihat signal pembalikan arah jangka pendek, penguatan IHSG ini sudah cukup wajar," kata Lanjar.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:



 

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya