Investor Asing Lepas Saham, IHSG Mampu Ditutup Naik ke 5.819,74

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 28 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.311.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Jul 2017, 16:16 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 16:16 WIB
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 28 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.311.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 28 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.311.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Investor asing masih melakukan aksi jual.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (27/7/2017), IHSG menguat 19,53 poin atau 0,34 persen ke level 5.819,74. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,02 persen ke level 971,75. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Ada sebanyak 168 saham naik sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 119 saham melemah dan 119 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.820,96 dan terendah 5.805,92. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 284.343 kali dengan volume perdagangan saham 8,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,4 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 28 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.311.

Secara sektoral, antara yang menguat dan melemah sama-sama kuat. Lima sektor yang menguat adalah pertambangan, barang konsumsi, konstruksi, keuangan dan perdagangan. Sedangkan yang melemah adalah perkebunan, industri dasar, aneka industri, infrastruktur dan manufaktur.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham IBST naik 25 persen ke level Rp 2.500 per saham, saham PADI menanjak 24,41 persen ke level Rp 790 per saham, dan saham GEMS menguat 21,74 persen ke level Rp 2.800 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ENRG merosot 24,67 persen ke level Rp 226 per saham, saham HDTX tergelincir 23,29 persen ke level Rp 382 per saham, dan saham MFMI susut 14,43 persen ke level Rp 830 per saham.

Sebelumnya, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memang memprediksikan IHSG bakal berada di zona positif. Hal itu mengingat kondisi harga komoditas yang dalam rentang jangka pendek mulai terlihat stabil.

Ditambah sentimen suku bunga the Federal Reserve yang belum berubah sehingga dapat memberikan efek positif untuk pasar global. Ini juga secara tidak langsung memberikan sentimen positif untuk IHSG.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya