Sektor Barang Konsumsi Turun, IHSG Berakhir di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan posisinya di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Nov 2017, 16:17 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 16:17 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan posisinya di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Sejak pagi hingga siang, IHSG terus menguat namun sayangnya menjelang penutupan harus tumbang di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (2/11/2017), IHSG turun 7,03 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.031,10. Indeks saham LQ45 menguat 0,11 persen ke posisi 1001,41. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 135 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 200 saham melemah, sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 136 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 332.867 kali dengan volume perdagangan saham 10 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 388 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.544.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham memerah. Sektor saham barang konsumsi turun 1,46 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan turun 1,18 persen. Sedangkan sektor saham manufaktur susut 0,72 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham RBMS naik 34,29 persen ke posisi Rp 141, saham MCAS melonjak 24,64 persen ke posisi Rp 2.580, dan saham RODA naik 23 persen ke posisi Rp 160.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham RIMO melemah 25 persen ke posisi Rp 450, saham KONI turun 24,81 persen ke posisi Rp 406 dan saham TALF tergelincir 18,09 persen ke posisi Rp 326 per saham.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, sejak pagi IHSG terlihat terus berada di zona hijau. Namun pada sore hari, pelaku pasar terlihat keluar sehingga mendorong indeks ke zona hijau. "IHSG sempat menyenggol level resistance di 6.060 dan akhirnya turun ke 6.031,10," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan kemarin

Pada perdagangan kemarin,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh rekor baru tertinggi. Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (1/11/2017), IHSG naik 32,36 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.038,14. Indeks saham LQ45 menguat 0,81 persen ke posisi 1.000,29. Ini merupakan level tertinggi indeks LQ45. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 163 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 182 saham melemah, sehingga menahan penguatan IHSG. 117 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 302.903 kali dengan volume perdagangan saham 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,12 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.571.

Di pasar negosiasi, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mencapai transaksi Rp 1,5 triliun. Saham TLKM ditransaksikan turun 3,3 persen menjadi Rp 3.950. Total frekuensi perdagangan saham 23 kali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya