Rupiah Sentuh 15.146 per Dolar AS, IHSG Merosot 20,13 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2018, 09:12 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 09:12 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Investor asing masih jual saham dan posisi rupiah berada di kisaran 15.000 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (4/10/2018), IHSG merosot 20,13 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.847,59. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, tekanan IHSG masih berlanjut. IHSG susut 26,30 poin atau 0,52 persen ke posisi 5.837,38. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,93 persen ke posisi 917. Seluruh indeks saham acuan pun kompak tertekan.

Ada sebanyak 90 saham melemah sehingga menekan IHSG. 88 saham diam di tempat dan 91 saham melemah. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.847,59 dan terendah 5.819,04.

Total frekuensi perdagangan saham 16.447 kali dengan volume perdagangan saham 580,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 378,2 miliar. Investor asing lepas saham Rp 57,24 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 15.146.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian merosot 0,08 persen. Sektor saham infrastruktur turun 1,51 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Sektor saham industri dasar melemah 1,59 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,3 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CITY mendaki 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, saham SAPX menanjak 24,60 persen ke posisi Rp 466 per saham, dan saham GDST menanjak 6,03 persen ke posisi Rp 123 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TBIG merosot 6,61 persen ke posisi Rp 5.300 per saham, saham SMGR turun 5,19 persen ke posisi Rp 8.675 per saham, dan saham KLBF merosot 5,19 persen ke posisi Rp 8.675 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,74 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,28 persen, indeks saham Singapura turun 0,97 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,23 persen.

 

Prediksi Analis

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada perdagangan saham Kamis4 Oktober 2018. Meski begitu, IHSG masih belum mampu menyentuh ke level 6.000.

Secara teknikal, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, laju IHSG pada perdagangan hari ini menunjukan pola bullish candle. Oleh sebab itu, ia meramalkan IHSG berpotensi untuk berada di zona hijau.

"Oleh karena itu, IHSG berpeluang menuju ke area resisten. IHSG pada hari ini menguat di level 5.805-5.952," ujar dia dalam keteranganya.

Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksikan IHSG bakal bersandar di teritori positif. Meski nilai tukar rupiah belum stabil, William mengungkapkan, rilis kinerja emiten di kuartal ketiga berpengaruh menopang gerak IHSG.

William juga memaparkan, Indonesia cukup baik merespons ketidakpastian global yang kini mendera Indonesia. Itu dibuktikan tidak terjadi kepanikan berlebih menanggapi gejolak eksternal tersebut.

"Fundamental perekonomian yang kuat masih menjadi penopang dari kenaikan IHSG. Oleh karenanya, peluang naik masih terbuka cukup lebar," ujarnya.

Sementara itu, mengacu pada saham yang dapat dibeli, Nafan Aji merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), serta PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya