Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari dunia penerbangan. Pesawat Lion Air JT 610 jatuh pada Senin 29 Oktober 2018 dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Pesawat tipe B737-8 max ini berangkat pada pukul 06.10 WIB. Sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada pukul 07.10 WIB. Pesawat Lion Air JT 610 membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan 5 FA.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan tipe 737 max merupakan produk Boeing. Pesawat Boeing tipe 737 Max termasuk produk dengan penjualan tercepat, Selain itu juga terlaris dalam sejarah Boeing, seperti mengutip laman BBC. Ada empat model produk Boeing tersebut yaitu max 7, max 8, max 9 dan max 10. Boeing 737 max 8 berkomersial sejak 2016. Pesanan pesawat tersebut hampir mencapai 4.700 order.
Advertisement
Baca Juga
Kelebihan lain dari Boeing 737 salah satunya adalah mudah dioperasikan karena tersedia infrastruktur global yang mendukung pengoperasian pesawat. Pesawat juga 40 persen lebih hening (less noise footprint) dan hemat bahan bakar. Pesawat Lion Air JT 610 pun memakai Boeing 737 Max 8.
Lalu bagaimana pergerakan saham Boeing di bursa saham New York? Saham Boeing tertekan pada perdagangan saham Senin waktu setempat. Berdasarkan data Bloomberg, saham Boeing melemah 1,81 persen ke posisi USD 352,75.
Padahal saat pembukaan perdagangan di bursa saham New York, saham Boeing sempat naik tipis ke posisi USD 360,55 dari penutupan pada Jumat pekan lalu di kisaran USD 359,27.
Volume perdagangan saham Boeing tercatat 1,06 juta saham. Sepanjang awal pekan ini, saham Boeing sempat bergerak di posisi USD 351,82-USD 361,71.
Boeing merupakan produsen pesawat ternama asal Amerika Serikat (AS). Produsen pesawat ini didirikan oleh William Edward Boeing pada 1916. Boeing termasuk pesaing Airbus. Perseroan yang memiliki markas di Chicago, AS ini memiliki karyawan sekitar 141 ribu karyawan per Januari 2018.
Lion Air JT 610 Jatuh, Ini Klaim Boeing soal Kecanggihan Pesawat Boeing 737 Max
Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT-610 yang terjatuh pada Senin pagi (29/10/2018) dalam penerbangan ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Pesawat yang digunakan adalah produksi Boeing, yakni Boeing 737 Max 8.
Pesawat Boeing tipe 737 Max adalah produk Boeing dengan penjualan tercepat dalam sejarah perusahaan. Bahkan, Boeing berkali-kali membandingkan kecanggihan 737 Max dengan A320 milik Airbus.
Tertulis dalam situs Boeing, Airbus 320 lebih tidak bisa diandalkan, butuh pengecekan lebih sering, dan butuh waktu kerja lebih lama saat pengecekan. Boeing turut mengklaim adanya superioritas desain sebesar 0,3 persen pada 737 Max dibandingkan A320 milik Airbus.
Sejumlah kelebihan lain dari Boeing 737 salah satunya adalah mudah dioperasikan karena tersedia infrastruktur global yang mendukung pengoperasian pesawat. Pesawat juga 40 persen lebih hening (less noise footprint) dan hemat bahan bakar.
Emisi karbon di pesawat ini 14 persen lebih sedikit dari pendahulunya, sehingga pesawat Boeing 737 Max ini terbilang ramah lingkungan.
Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh memakai Boeing 737 Max 8. Pesawat itu memiliki kapasitas bangku antara 162 sampai 178, dengan jumlah maksimal 210 bangku. Panjang pesawatnya adalah 39,52 meter dan lebar sayap 35,9 meter.
Pesawat juga mampu menempuh jarak 3.550 mil laut atau setara 6.570 kilometer. Mesin yang dipakai adalah LEAP 1-B dari CFM International.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement