IMF Pangkas Ekonomi Global, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 6,02 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.478,32 pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Apr 2019, 16:17 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 16:17 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah. Akan tetapi, pelemahan IHSG tersebut cenderung terbatas. Hal ini dipicu IMF pangkas proyeksi ekonomi dunia.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (10/4/2019), IHSG melemah tipis 6,02 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.478,32. Indeks saham LQ45 susut 0,02 persen ke posisi 1.024,12. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 237 saham melemah sehingga menekan IHSG. 149 saham menguat dan 130 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.487,75 dan terendah 6.456,66. Total frekuensi perdagangan saham 391.629 kali dengan volume perdagangan 12,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 231,25 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.150.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,23 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,12 persen. Sektor saham pertanian tergelincir 0,71 persen dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi susut 0,54 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,38 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MTPS naik 50 persenn ke posisi Rp 480 per saham, saham JAYA melonjak 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham, dan saham INCF mendaki 25 persen ke posisi Rp 570 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham EMDE merosot 13,28 persen ke posisi Rp 222 per saham, saham BIKA tergelincir 7,09 persen ke posisi Rp 236 per saham, dan saham ADMF merosot 7,01 persen ke posisi Rp 9.950 per saham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bursa Saham Asia

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,13 persen. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,53 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,49 persen. Diikuti indeks saham Thailand naik 0,33 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,07 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,07 persen, indeks saham Singapura naik 0,12 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,15 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi gloal dari IMF pengaruhi laju bursa saham Asia termasuk IHSG.

"Ekonomi dunia diprediksi hanya tumbuh 3,3 persen. Hal ini lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya 3,5 persen,” kata dia.


IHSG Saat Awal Perdagangan

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu pekan ini. Tekanan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia dan global merosot.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu 10 April 2019, IHSG turun 7,56 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.476,78. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG tergelincir 13,78 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.470,56. Indeks saham LQ45 susut 0,35 persen ke posisi 1.020,71. Sebagian besar indeks saham acuan tergelincir.

Sebanyak 92 saham melemah dan 67 saham menguat. 98 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.478,16 dan terendah 6.462,11.

Total frekuensi perdagangan saham 13.203 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 388,6 miliar. Investor asing jual saham Rp 2,67 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.155.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham infrastruktur susut 1,02 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi tergelincir 0,57 persen dan sektor saham aneka industri merosot 0,51 persen.

Saham pendatang baru MTPS melonjak 50 persen ke posisi Rp 480 per saham, saham MFMI mendaki 20,69 persen ke posisi Rp 700 per saham, dan saham GHON menanjak 16,79 persen ke posisi Rp 1.600 per saham.

Sedangkan sektor saham yang melemah antara lain saham BSSR turun 5,16 persen ke posisi Rp 2.020 per saham, saham SRTG merosot 4 persen ke posisi Rp 3.600 per saham, dan saham IMJS susut 3,57 persen ke posisi Rp 635 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,70 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,27 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,73 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,87 persen, indeks saham Singapura turun 0,05 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,27 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya