IHSG Dibuka Tertekan, Namun Potensi Penguatan Masih Ada

Sebagian besar sektor melemah dengan pelemahan tertinggi dibukukan oleh sektor infrastruktur.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jul 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2019, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Rabu ini. Investor asing jual saham Rp 6 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.165.

Pada prapembukaan perdagangan saham, Rabu (3/7/2019), IHSG turun 21,94 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.362,95. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah tipis dengan turun dengan naik 2,18 poin atau 0,03 persen ke level 6.384,17.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,17 persen ke posisi 1.021,54. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak melemah di awal perdagangan ini.

Sebanyak 124 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 69 saham melemah dan 137 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 24.866 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 423 miliar.

Investor asing jual saham Rp 6 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.165.

Sebagian besar sektor melemah dengan pelemahan tertinggi dibukukan oleh sektor infrastruktur yang turun 0,51 persen. Disusul sektor kontruksi yang melemah 0,18 persen dan sektor pertambangan yang anjlok 0,14 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KJEN naik 25 persen ke posisi Rp 470 per saham, saham POLU menguat 23,33 persen ke posisi Rp 1.295 per saham, dan saham BRAM menanjak 19,87 persen ke posisi Rp 14.025 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain saham ASDM turun 8,85 persen ke posisi Rp 1.030 per saham, saham MSIN susut 7,04 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham YULE merosot 6,21 persen ke posisi Rp 151 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih menghijau  untuk perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menilai, momentum koreksi dan konsolidasi minor IHSG telah selesai. Oleh karena itu, kini waktu bagi IHSG untuk mengejar resistance atas.

"Konsolidasi IHSG untuk mengurangi jenuh beli (overbought) kini sudah selesai. Jadi sekarang momentum meneruskan tren naik untuk mengejar resistance di atas 6420-6490," tutur dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (3/7/2019). 

Sebaliknya, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG masih akan tersungkur ke zona negatif pada Rabu pekan ini.

Potensi pelemahan jangka pendek itu menurut dia besar terjadi melihat ruang penguatan IHSG sudah cukup terbatas. Sebab itu, dirinya prediksi IHSG tertekan di level 6.367-6.407.

"Secara teknikal indikator stochastic sudah membentuk deadcross, mengindikasikan adanya pelemahan dalam jangka pendek," terang dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya