IHSG Ditutup Naik Tipis, Sektor Infrastruktur Bukukan Penguatan Terbesar

Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 4 miliar di pasar regular.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Jul 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 16:15 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 0,88 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/7/2019), IHSG naik 13,34 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.375,96. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,02 persen ke posisi 1.020,21. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 211 saham menguat sehingga menyeret IHSG ke zona hijau. Selain itu 192 saham melemah dan 146 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 490.854 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.140.

Sebagian besar sektor saham menguat. Hanya ada tiga sektor yang melemah yaitu perkebunan yang turun 0,10 persen, sektor industri dasar yang anjlok 0,45 persen dan sektor perdagangan yang turun 0,09 persen.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 0,88 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan yang naik 0,79 persendan sektor saham kontruksi terdongkrak 0,65 persen.

Sedangkan saham-saham yang menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham KAYU naik 69,33 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham ITIC mendaki 50 persen ke posisi Rp 330 per saham, dan saham TRIO menguat 34 persen ke posisi Rp 67 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham OCAP turun 25 persen ke posisi Rp 750 per saham, saham TFCO susut 14,55 persen ke posisi Rp 470 per saham dan saham SKBM merosot 14,23 persen ke posisi Rp 410 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi para analis. Sebelumnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahannya pada hari ini. Apalagi, hubungan dagang Amerika Serikat (AS)-China dinilai kembali memanas.

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan mengungkapkan, peluang indeks terjerembab di zona negatif sangatlah besar melihat secara teknikal momentum penguatan IHSG sudah berakhir.

 

Dia memperkirakan IHSG akan diperdagangkan pada level support 6.311-6.337 dan resistance6.387-6.411. "Potensi pelemahan diakibatkan kekhawatiran dari sentimen global yang kembali menyeruak," terangnya di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Kendati begitu, Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko memperkirakan indeks justru akan perkasa pada perdagangan saham hari ini, meski peluang penguatan masih bersifat terbatas.

Pihaknya pada hari ini memproyeksikan IHSG bergerak ke teritori positif pada kisaran support6.300 dan resistance 6.400.

"Sudah saatnya IHSG lewati level 6.400, untuk membuat tren menjadi strong naik," terang dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya