Saham Antam Kembali Berkilau pada Sesi I Perdagangan 20 Januari 2021

Saham ANTM dibuka melemah 170 poin ke posisi 2.540 per saham pada awal sesi perdagangan Rabu, 20 Januari 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 20 Jan 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 12:10 WIB
IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mengalami penurunan di tiga sesi terakhir, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam melaju di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham sesi pertama, Rabu (20/1/2021).

Saham ANTM dibuka melemah 170 poin ke posisi 2.540 per saham. Awal sesi perdagangan saham ANTM sempat berada di zona merah hingga akhirnya bangkit ke zona hijau. Saham ANTM naik 8,86 persen ke posisi 2.950 per saham pada penutupan sesi pertama.

Saham ANTM sempat berada di level tertinggi 2.950 dan terendah 2.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 152.731 kali dengan nilai transaksi Rp 3,5 triliun. Investor asing beli saham ANTM Rp 169,8 miliar dan jual Rp 130,9 miliar.

Sebelumnya, saham ANTM terpantau turun hingga 6,8 persen pada penutupan Selasa 19 Januari 2021 di harga Rp2.710 per lembar saham. Dalam tiga sesi terakhir, saham ANTM harus mengalami koreksi berturut-turut. Pada 15 Januari 2021, saham terpantau mengalami penurunan 1,89 persen ke Rp3.120 per lembar saham.

Lalu pada 18 Januari 2021, saham ANTM anjlok 6,73 persen, sehingga berada di angka Rp2.910 per lembar saham. Sebelumnya, warga asal Surabaya, Budi Said memenangkan gugatan terhadap Antam pada 13 Januari 2021.

Oleh karena itu, Antam diwajibkan membayar kerugian senilai sekitar Rp817,4 miliar atau setara 1,1 ton emas. Gugatan ke PN Surabaya tersebut dilayangkan Budi Said karena mengklaim telah membayar pembelian emas batangan 24 karat Antam seberat 7.071 kilogram atau 7,071 ton, tetapi Budi Said mengaku hanya menerima emas Antam sebanyak 5,935 ton. Sedangkan selisihnya sebanyak 1,136 ton tidak pernah diterima Budi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pembukaan IHSG pada 20 Januari 2021

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, mengawali perdagangan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu, 20 Januari 2021.

Pada pra pembukaan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG naik 12,65 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.334,51. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG naik 13,7 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.335.  Indeks saham LQ45 naik 0,24 persen ke posisi 990,93. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 181 saham melemah sehingga menekan IHSG. 144 saham menguat dan 147 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.344,04 dan terendah 6.303,82.

Total frekuensi perdagangan 113.054. Total volume perdagangan 2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2 triliun. Investor asing beli saham Rp 117,86 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.055.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan dan perdagangan masing-masing naik 0,13 persen dan 0,29 persen. Sektor saham barang konsumsi melemah 1,14 persen, dan memimpin pelemahan. Diikuti sektor saham konstruksi susut 0,90 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,74 persen.

Mengutip laporan Ashmore, laju IHSG merosot pada perdagangan saham 19 Januari 2021, karena saham-saham kapitalisasi kecil berkinerja buruk seiring pasar konsolidasi. 

Di sisi lain, emiten di Asia Tenggara belum akan menerbitkan obligasi setelah menjual obligasi hingga mencapai rekor pada 2020.

Bursa saham Asia reli seiring saham teknologi termasuk Samsung Electronics dan TSMC mendorong indeks saham. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik ke level tertinggi sejak Mei 2019.

Hal ini juga didukung dari aliran dana investor China yang membeli perusahaan nasional yang telah dijual karena pembatasan AS. Sementara itu, pemilihan kabinet Presiden AS Joe Biden isyaratkan pemerintahan baru akan melanjutkan kebijakan Donald Trump.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya