Liputan6.com, Jakarta Isu emas Antam palsu kembali menghebohkan publik setelah sebuah unggahan viral di media sosial mengklaim bahwa emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tidak sepenuhnya asli. Dugaan ini semakin menguat seiring dengan penyelidikan Kejaksaan Agung atas kasus dugaan korupsi yang melibatkan pemalsuan 109 ton emas dalam rentang 2010 hingga 2021.
Banyak masyarakat yang mulai mempertanyakan keaslian emas yang mereka miliki, bahkan muncul kekhawatiran terhadap investasi emas yang selama ini dianggap sebagai instrumen aman. Unggahan viral tersebut mendorong warganet untuk mengecek kembali emas Antam yang mereka beli, khawatir produk yang diklaim asli ternyata tidak sesuai harapan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, benarkah emas yang diproduksi Antam dalam kurun waktu tersebut adalah emas palsu? Berikut klarifikasi resmi dari PT Aneka Tambang Tbk dan fakta di balik isu yang beredar, dirangkum Liputan6, Rabu (5/3).
Advertisement
Narasi Emas Palsu Antam yang Beredar
Kasus ini sebelumnya beredar luas di dunia maya lewat sebuah unggahan di salah satu akun X. Di sana, sang pemilik akun mengimbau masyarakat yang memiliki emas Antam untuk segera mengecek apakah emas itu asli atau palsu.
“Yang punya EMAS buatan BUMN/ PT. Antam sebaiknya di cek ulang apakah asli emas atau palsu, selama ini orang beli emas ada garansi PT. Antam "dianggap" asli, yakin asli, setelah kejadian hilang kepercayaan masyarakat dan takut beli emas garansi PT. Antam.”
Namun setelah unggahan tersebut beredar, pihak Kejaksaan Agung memberikan klarifikasi bahwa emas yang disebut palsu dan dicap seperti Antam bukanlah emas palsu. Emas tersebut adalah asli, namun diperoleh dengan cara ilegal seperti didapat dari penambang-penambang liar, dari luarnegeri.
Secara aturan, emas yang akan distempel itu harus diverikasi terlebih dahulu. Tapi dalam kasus 109 ton itu, emas ilegal tersebut bercampur dengan emaslegal, sehingga menyebabkan memengaruhi pasokan dari Antam dan terjadi kelebihan di pasaran dan memengaruhi harga pada saat itu, harga emas jaditurun.
"Ada selisih harga, ini yang kami lihat sebagai kerugian keuangan negara," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana, dilansir dari ANTARA.
Advertisement
Kronologi Kasus Dugaan Pemalsuan Emas Antam
Kasus ini bermula dari penyelidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung terhadap dugaan korupsi pemalsuan emas Antam yang terjadi dalam rentang waktu 2010 hingga 2021, dengan jumlah mencapai 109 ton. Penyelidikan ini mengungkap bahwa emas yang memiliki cap resmi dari Antam ternyata diperoleh dari jalur ilegal, seperti dari penambang liar atau sumber yang tidak memiliki izin resmi.
Meskipun emas tersebut memiliki cap Antam, proses verifikasi yang seharusnya dilakukan sebelum pencetakan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akibatnya, emas ilegal bercampur dengan emas legal dalam proses produksi, yang akhirnya menyebabkan kelebihan pasokan di pasar dan berimbas pada penurunan harga emas saat itu.
Dari hasil penyelidikan, Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka dalam kasus ini. Mereka diduga terlibat dalam skema yang menyebabkan kerugian negara akibat peredaran emas ilegal yang dilebur dan diberi stempel Antam tanpa prosedur verifikasi yang seharusnya.
Klarifikasi Antam: Emas yang Beredar Bukan Palsu
Menanggapi isu yang beredar, PT Aneka Tambang Tbk menegaskan bahwa tidak ada emas palsu yang diproduksi oleh perusahaan. Direktur Utama Antam, Nico Kanter, memastikan bahwa semua emas yang diproses dalam kurun waktu 2010-2021 telah melalui prosedur sertifikasi yang ketat dan tidak ada unsur pemalsuan dalam produksi mereka.
Sebagai produsen emas yang diakui secara internasional, Antam menjalani audit dari London Bullion Market Association (LBMA), sebuah lembaga yang mengawasi standar kualitas emas di pasar global. Proses produksi di Antam harus memenuhi standar tinggi, sehingga kecil kemungkinan emas yang dicap oleh perusahaan tersebut merupakan emas palsu.
Menurut Nico, yang terjadi dalam kasus ini adalah penggunaan cap Antam pada emas yang diperoleh dari sumber ilegal, bukan produksi emas palsu. Perusahaan tidak membebankan biaya khusus untuk stempel emas yang dilebur, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan celah ini untuk mengedarkan emas ilegal dengan cap resmi Antam.
“Emas palsu tidak ada, Pak. Itu kita semua emas yang diproses, harus melalui proses yang tersertikasi. Dan London Bullion Market Association (LBMA) itu sangat-sangat rigit dalam mengaudit kita,” kata Nico dalam RDP dengan Komisi VI DPR, dilansir dari ANTARA
Advertisement
Bagaimana Membedakan Emas Asli dan Palsu?
Mengutip laman sahabat.pegadaian.co.id, meskipun Antam telah memastikan bahwa emas mereka bukan palsu, kekhawatiran masyarakat tetap muncul. Untuk menghindari kesalahpahaman, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk memastikan keaslian emas, termasuk dengan metode fisik dan kimia.
Salah satu cara sederhana adalah dengan menggunakan magnet, karena emas asli bersifat nonmagnetis. Jika emas bereaksi terhadap magnet, kemungkinan besar ada campuran logam lain di dalamnya. Selain itu, pengujian dengan asam nitrat juga dapat membedakan emas asli dari yang palsu, karena emas murni tidak akan bereaksi terhadap zat ini.
Cara lain yang lebih akurat adalah dengan memeriksa keberadaan hallmark atau cap yang menunjukkan kadar emas. Namun, masyarakat perlu waspada karena cap ini juga bisa dipalsukan. Jika masih ragu, membawa emas ke lembaga sertifikasi terpercaya seperti Pegadaian atau laboratorium khusus bisa menjadi solusi terbaik untuk memastikan keasliannya.
Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Emas Antam?
Bagi masyarakat yang telah membeli emas Antam, tidak perlu panik. Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan pengecekan keaslian emas yang dimiliki melalui metode yang telah disebutkan sebelumnya atau membawa emas tersebut ke tempat sertifikasi resmi.
Selain itu, untuk memastikan keamanan investasi di masa depan, sebaiknya membeli emas hanya di tempat yang terpercaya, seperti butik resmi Antam, Pegadaian, atau bank yang menyediakan layanan investasi emas. Membeli emas dari sumber yang tidak jelas bisa meningkatkan risiko mendapatkan emas dari jalur ilegal.
Bagi yang masih ragu atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, menghubungi Antam atau lembaga sertifikasi seperti Pegadaian bisa menjadi solusi. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat tetap berinvestasi emas tanpa khawatir terhadap isu yang berkembang.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apakah emas Antam yang beredar benar-benar palsu?
Tidak. Emas yang beredar tetap asli, tetapi sebagian di antaranya berasal dari sumber ilegal sebelum dicap oleh Antam.
2. Bagaimana cara mengecek keaslian emas Antam?
Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain uji magnet, tes asam nitrat, pengecekan hallmark, dan pengujian di laboratorium sertifikasi resmi.
3. Apa dampak kasus ini terhadap harga emas?
Kasus ini sempat mempengaruhi kepercayaan pasar, tetapi harga emas tetap ditentukan oleh faktor global seperti permintaan dan nilai tukar.
4. Apakah aman membeli emas Antam sekarang?
Ya, selama membeli dari sumber resmi seperti butik Antam, Pegadaian, atau bank yang menyediakan layanan investasi emas.
