Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan harga saham kumulatif secara signifikan terjadi pada saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya suspensi atau menghentikan sementara perdagangan pada 12 Maret 2021.
Melihat hal ini, Direktur Utama MARI Adrian Syarkawie menegaskan bila kenaikan yang terjadi pada saham MARI karena ada pergerakan pasar.
"Pergerakan yang terjadi pada saham MARI memang karena ada permintaan dari pasar saja, bukan dari perusahaan," ujar dia dalam paparan publik insidentil MARI, Selasa (16/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, aksi korporasi yang dilakukan anak usaha MARI juga menjadi sentimen positif, sehingga berimbas pada kenaikan saham perusahaan.
"Investor merespons positif investasi yang dilakukan sejumlah perusahaan modal ventura terhadap PT Mahaka Digital Inovasi," ujar Adrian.
Secara kepemilikan, MARI saat ini memiliki 70 persen saham dan 20 persen dimiliki Quatro yang terdiri atas 4 label besar Musica, Aquarius, Trinity dan MyMusic.
Untuk MDI akan menaungi PT Mahaka Radio Digital dan menjalankan digital apps milik perseroan, yakni NOICE.
"NOICE akan dibesarkan secara konsep digital, maka kami mengundang partner. Saat ini sudah agreement dengan beberapa partner di mana ini yang bisa jadi asumsi kami menyebabkan terjadinya pergerakan saham di pasar, adalah di mana sudah bergabungnya Alpha JWC dengan Kinesys," kata dia.
Dalam pemaparannya, Ia juga berharap, saham MARI segera bisa melakukan aktivitasnya karena pihaknya telah menyampaikan informasi yang dibutuhkan.
"Mudah mudahan dari public expose, kita sudah menyampaikan informasi, sehingga aspek keterbukaan dari kami sudah dilakukan, sehingga bisa cepat (dibuka oleh BEI)," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Strategi Mahaka Hadapi Pandemi COVID-19
Sebelumnya, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menegaskan tengah mempersiapkan beberapa strategi menarik meski di tengah pandemi COVID-19 untuk menarik perhatian masyarakat Tanah Air.
Salah satu yang menarik perhatian ialah jalinan kerja sama yang akan dilakukan pihaknya dengan outlet kopi.
"Ada beberapa strategi yang sedang kita diskusikan dan eksplore. Mungkin kita tahu ada beberapa outlet kopi. Jadi kami lagi menentukan strategi bandling bagaimana menikmati sebuah kopi sambil mendengarkan entertaiment," kata CEO PT Mahaka Radio Intergra Tbk (MARI), Adrian Syarkawie.
Dalam penjelasannya Adrian menuturkan, pembeli kopi di sebuah outlet akan ditawarkan jaringan entertaiment yang bisa dipilih sesuai keinginan mereka.
"Jadi kalau ada yang mau beli bisa diberi pilihan mau mendengarkan musik, radio, atau podcast. itu salah satu contoh strategi marketingnya," ujarnya.
Dengan strategi yang disiapkan, Adrian juga berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang diinginkan dengan lebih mudah atau sarana hiburan dengan menikmati secangkir kopi.
"Kami juga tengah berupaya melakukan transformasi ke digital, karena memang mau enggak mau kita harus masuk ke digital. Saat ini kami memiliki sekitar 7 radio," tuturnya.
Terjadi secara global, pandemi COVID-19 membuat kinerja perusahaan media massa ikut mengalami dampak negatif, tak terkecuali radio.
Advertisement