Bayan Resources Perpanjang Pinjaman USD 17,50 Juta, Buat Apa?

PT Bayan Resources Tbk menyatakan telah teken addendum perjanjian pemberian fasilitas transaksi valuta asing sebesar USD 17,50 juta pada 12 Maret 2021 dengan PT Bank QNB Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mar 2021, 08:25 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 08:25 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN), emiten tambang mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan senilai USD 17,50 juta pada 12 Maret 2021.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (17/3/2021), perseroan menyatakan telah teken addendum perjanjian pemberian fasilitas transaksi valuta asing sebesar USD 17,50 juta pada 12 Maret 2021 dengan PT Bank QNB Indonesia. Sebelumnya fasilitas perjanjian pinjaman ini telah diteken pada 19 Desember 2019.

Jangka waktu fasilitas transaksi valuta asing diperpanjang satu tahun terhitung pada 20 Desember 2020 hingga 20 Desember 2021.

“Fasilitas transaksi valuta asing tersebut akan digunakan untuk kebutuhan transaksi valas perseroan dan para anak perusahaannya,” demikian kutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk Dato Low Tuck Kwong dan Direktur PT Bayan Resources Tbk Jenny Quantero.

Adapun perseroan dan PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak memiliki hubungan afiliasi. Dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas transaksi valuta asing tersebut, perseroan dan anak usahanya memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan transaksi valuta asingnya untuk kelancaran kegiatan operasionalnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Dirut Bayan Borong Saham BYAN

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli 563.800 saham PT BYAN.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli saham BYAN tersebut dengan harga Rp  12.368,15 per saham.

Total pembelian saham sekitar Rp 6,97 miliar. Pembelian saham BYAN itu dilakukan pada 8,9, dan 12 Maret 2021. Tujuan dari transaksi pembelian saham untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham BYAN menjadi 54,72 persen atau 1.823.873.630 saham dari sebelumnya 54,70 persen atau 1.823.309.830 saham.

Low Tuck Kwong masuk jajaran orang terkaya Indonesia versi Forbes.  Ia berada pada peringkat 25 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Pada 15 Maret 2021, total kekayaan Low Tuck Kwong USD 1,1 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya