Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Senin (22/3/2021). Sentimen imbal hasil obligasi Amerika Serikat dan nilai tukar rupiah serta harga komoditas akan pengaruhi IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat sedang berusaha untuk menggeser rentang konsolidasi ke arah lebih baik.
Fundamental ekonomi Indonesia turut menjadi penopang bagi kenaikan IHSG. Akan tetapi, fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG ke depan.
Advertisement
Baca Juga
“IHSG masih berpotensi bergerak menguat terbatas. IHSG akan bergerak di 6.260-6.389,” ujar William dalam catatannya.
Sementara itu, pengamat pasar modal Hans Kwee menuturkan, IHSG berpotensi terkoreksi pada awal pekan. Hans menilai, IHSG berpotensi melemah seiring kebijakan tidak bersahabat dari the Federal Reserve atau bank sentral AS.
“Testimoni yang disampaikan para pejabat the Fed akan mempengaruhi arah pergerakan pasar global dan regional,” ujar dia.
Selain itu, Hans menuturkan,The Fed menolak untuk memperpanjang aturan yang berakhir pada akhir bulan. Aturan itu mengizinkan pelonggarkan rasio leverage tambahan untuk bank selama pandemi.
Aturan ini mengizinkan bank untuk menahan modal lebih sedikit terhadap Treasurys dan kepemilikan lainnya diterapkan untuk menenangkan pasar obligasi selama krisis dan mendorong bank untuk memberikan pinjaman.
“Berakhirnya aturan ini bisa berefek buruk jika bank terpaksa menjual sebagian dari kepemilikan treasury untuk memenuhi aturan itu. Ini bisa mendorong naiknya yield lebih cepat yang selama ini sudah membuat takut investor,” ujar dia.
Hans menuturkan, jika imbal hasil atau yield obligasi AS masih terus naik, pihaknya khawatir tekanan akan pasar saham masih akan berlanjut. Ia menyarankan, pelaku pasar sebaiknya melakukan pembelian ketika IHSG melemah.
"Support IHSG berada di level 6.307 sampai 6.268 dan resistance di level 6.358 sampai 6.394,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham yang dapat dicermati pada awal pekan, Hans memilih saham PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT PP Presisi Tbk (PPRE).
Sementara itu, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Advertisement