Kuartal I 2021, Indika Energy Catat Laba Inti USD 12,5 Juta

Kinerja PT Indika Energy Tbk (INDY) ditopang kenaikan harga batu bara pada kuartal I 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Mei 2021, 21:24 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 21:23 WIB
Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan laba inti sebesar USD 12,5 juta pada kuartal I 2021. Raihan ini ditopang oleh kinerja sejumlah anak perusahaan yang masih mencatatkan kenaikan pendapatan selama periode tersebut.

Membaiknya harga batu bara di sepanjang kuartal I 2021 telah meningkatkan rata-rata harga jual batu bara anak usaha perseroan PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 5,1 persen. Yakni dari USD 43,0 menjadi USD 45,2 per ton pada kuartal I 2021. 

Kideco juga mencatat peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 4,9 persen dari 8,8 juta ton menjadi 9,2 juta ton pada kuartal I 2021. Rinciannya, sebanyak 66 persen dipasok kepada pasar ekspor dan 34 persen dialokasikan untuk pasar domestik.

"Namun, tekanan akibat pandemi COVID-19 yang masih berkelanjutan mengakibatkan beberapa anak perusahaan mencatat penurunan Pendapatan sehingga Pendapatan Perseroan turun 9,2 persen menjadi USD 582,2 juta pada kuartal I-2021,” ujar  Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Senin (3/5/2021).

Berkat upaya penurunan biaya di semua lini dan peningkatan kinerja Kideco yang signifikan, Perseroan berhasil mencatat laba kotor sebesar USD 120,9 juta dengan marjin laba kotor yang meningkat dari 16,4 persen menjadi 20,8 persen.

Sementara itu, laba usaha naik sebesar 23,5 persen dari USD 68,7 juta menjadi USD 84,9 juta, sementara marjin laba usaha juga meningkat dari 10,7 persen menjadi 14,8 persen pada  kuartal I 2021.

Sebagai hasilnya, PT Indika Energy Tbk membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 9,4 juta, dibandingkan rugi bersih sebesar USD 21 juta pada periode sama tahun sebelumnya.

Kendati begitu, Perseroan mencatat laba inti sebesar USD 12,5 juta pada kuartal I 2021 dibandingkan Laba Inti sebesar USD 0,8 juta pada kuartal I-2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menuju Netral Emisi Karbon

Selain itu, PT Indika Energy Tbk (INDY) menyatakan komitmennya untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan menyeimbangkan faktor lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) dalam seluruh aktivitas operasional.

Rencana ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INDY yang dilangsungkan hari ini.

"ESG merupakan bagian tak terpisahkan dari cara kami bekerja dan menjadi panduan menuju masa depan berkelanjutan yang ingin kami bangun bersama. Kami memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan bisnis yang inovatif dan menuju masa depan yang berkelanjutan,” tutur Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Senin, 3 Mei 2021.

Dengan pengalaman hampir 50 tahun di bidang energi, Indika Energy dan seluruh anak perusahaan berkomitmen untuk memperluas arti energi bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini dilakukan dengan upaya meraih 50 persen pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan mencapai target netral emisi karbon pada 2050. 

"Tahun ini merupakan momentum penting Indika Energy untuk terus menghadirkan energi dalam arti yang lebih luas bagi generasi penerus bangsa, Energi Untuk Negeri," ujar Arsjad.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya