Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di tengah sentimen Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau PPKM Darurat di Jawa dan Bali.
IHSG naik 0,54 persen menjadi 6.072,51 pada 12-16 Juli 2021 dari pekan lalu di posisi 6.039,84. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa menguat 0,20 persen dari Rp 7.187,63 triliun menjadi Rp 7.202,25 triliun. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (17/7/2021).
Baca Juga
Sedangkan, rata-rata frekuensi harian bursa turun 3,83 persen menjadi 1.155.902 transaksi dari pekan lalu 1.201.900 transaksi. Demikian juga penurunan dialami nilai transaksi harian BEI. Rata-rata nilai transaksi harian bursa menjadi Rp 10,47 triliun dari Rp 11,80 triliun pada pekan sebelumnya.
Advertisement
Kemudian rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 15,99 persen dari 19,04 miliar saham menjadi 15,99 miliar saham. Investor asing mencatat nilai beli bersih Rp 74,52 miliar, sedangkan 2021, investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 17,64 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Total Emisi Obligasi dan Sukuk
Selain itu, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 1triliun.
 Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 47 emisi dari 34 emiten senilai Rp50,31 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,69 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 153 seri dengan nilai nominal Rp4.222,46 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,39 triliun.
Advertisement