PPKM Level 4 Diperpanjang Bakal Warnai Laju IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.061-6.153 pada Senin, 26 Juli 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Jul 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 08:00 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Senin (26/7/2021). Sejumlah sentimen akan warnai laju IHSG salah satunya PPKM.

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, pemerintah memutuskan melanjutkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agustus 2021 meski diiringi dengan pelonggaran pada sejumlah sektor usaha kecil.

Selain itu, investor akan menanti perkembangan kebijakan moneter dari hasil rapat the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.

“Memasuki pekan baru, IHSG berpeluang untuk menguat dengan rentang pergerakan 6.000-6.226,” tulis PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Pada pekan lalu, IHSG menguat 0,48 persen ditopang dari aksi beli investor asing senilai Rp 1,1 triliun. Sementara itu, bursa saham AS sentuh rekor tertinggi baru pada tiga indeks utama. Indeks Dow Jones tembus 35.000 untuk pertama kali.

Sementara itu, Direktur PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menuturkan, IHSG berpeluang menguat pada awal pekan ini. Hal ini didukung indeks Dow Jones dan kenaikan sejumlah harga komoditas antara lain minyak, minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), nikel dan timah.

Sedangkan sejumlah sentimen negatif yang berpotensi menjadi penghalang IHSG, menurut Edwin yaitu EIDO turun 1,7 persen dan harga emas melemah 0,18 persen di tengah perpanjangan kembali PPKM level 4 hingga 2 Agustus 2021.

Edwin menambahkan, sejumlah institusi lokal dan internasional juga menurunkan proyeksi produk domestik bruto (PDB) Indonesia menjadi 3,5 persen-4,3 persen.”Otomatis akan berdampak pada pencapaian top dan bottom line emiten,” ujar Edwin dalam catatannya. Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.061-6.153 pada awal pekan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk rekomendasi saham, Edwin memilih beli saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Prodia Tbk (PRDA).

Selanjutnya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR),PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Sedangkan dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX),ESSA, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TWOR).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya